Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Muhamad Azhar Syahrudin, seorang siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Kediri berhasil membuat drone dari komponen barang bekas disekitarnya.
Hebatnya, pelajar berusia 17 tahun ini berhasil membuat drone berbahan barang bekas ini secara autodidak.
Azhar, panggilan Muhamad Azhar Syahrudin, bercerita dirinya mulai mengembangkan drone setahun terakhir, tepatnya saat menginjak kelas XI semester satu. Namun usahanya membuat drone sempat terhenti beberapa waktu.
Hingga kemudian mewabah virus corona atau Covid-19. Gegara virus tersebut, aktivis belajar-mengajar di MAN 2 Kota Kediri diliburkan. Karena bosan tak memiliki kegiatan, akhirnya Azhar melanjutkan proyek dronenya itu.
Baca Juga
-
Terbang Lebih Lama, Drone DJI Mavic Air 2 Cocok untuk Pilot Pemula
-
Angkatan Laut AS Sukses Uji Coba Senjata Laser Perontok Drone, Ngeri!
-
Ambil Foto dari Atas dengan Modal Layangan, Netizen: Drone Kearifan Lokal
-
Bisa Terbang Lebih Lama, DJI Umumkan Drone Mavic Air 2
-
Peneliti Sarankan Pengiriman Tes COVID-19 Pakai Drone
"Kan kebetulan ini pandemi, terus saya nggak ngapa-ngapain gitu. Daripada bosan terus buat ini (drone) saja," kata Azhar saat ditemui Suarajatim.id di kediamannya di Plemehan, Kabupaten Kediri, Sabtu (27/6/2020).
Drone yang dibuat Azhar sebagian memang berbahan barang-barang bekas. Seperti dalam membuat frame atau kerangka, Azhar memilih memanfaatkan limbah barang-barang berbahan dasar plastik seperti ember.
"Itu (drone) framenya dari limbah plastik. Limbah plastik nanti dibakar, habis dibakar nanti dicetak, setelah dicetak nanti dikasih warna yang sudah permanen. Kemudian (framenya) baru didesain," urai Azhar.
Kemudian dalam membuat chip drone Azhar memanfaatkan limbah elektronik yang sudah tak terpakai, misalnya chip bekas remote control atau matrix. Tentu saja chip bekas itu oleh Azhar diprogram ulang terlebih dahulu.
Azhar menuturkan, drone yang dibuatnya ini diperuntukkan sebagai alat komunikasi di daerah yang terjadi bencana alam atau di daerah tanpa sinyal. Adapun drone yang dibuat Azhar berperan sebagai servernya.
"Jadi fungsinya sebagai alat komunikasi (di daerah) tanpa sinyal dengan drone sebagai servernya. Jangkauannya itu sampai satu kilometer bisa. Terus untuk ketinggalannya biasanya 350 sampai 400 meter," tuturnya.
Namun drone yang berfungsi sebagai alat komunikasi ini masih memiliki kekurangan. Drone tersebut hanya mampu menyambungkan dua perangkat handphone yang sebelumnya telah dipasang aplikasi khusus.
"Untuk komunikasinya ini masih dalam pengembangan, (sementara) dalam bentuk voice. Untuk ke depannya itu pengen dibuat teks dan video call," ujar siswa yang sebentar lagi akan menginjak kelas XII tersebut.
Kendati masih dalam tahap pengembangan, namun drone buatan Azhar ternyata banyak diminati. Hal itu terbukti dengan terjualnya empat drone yang sebagian komponennya berbahan bekas tersebut.
"Yang pesan ini (sudah) ada empat. Kebanyakan mereka itu kayak kontraktor, terus kayak orang-orang dari BMKG atau apa namanya yang komunitas itu, terus ada dari (pihak) penanggulangan bencana," ungkapnya.
"Kalau harga (drone) yang besar kemarin Rp 1.500.000, yang kecil Rp 500.000-an. Kalau panjangnya (drone besar) untuk framenya sendiri 15 centimeter, terus yang bawahnya itu 10 centimeter," sambung Azhar.
Kini Azhar masih terus menyempurnakan drone buatannya tersebut. Ia berharap ke depannya drone buatannya bisa digunakan oleh khalayak umum, sehingga bermanfaat untuk orang banyak.
"Inginnya Indonesia juga punya teknologi sendiri semacam drone. Terus untuk harganya, kalau biasanya drone mahal-mahal, kita juga bisa buat yang lebih murah dan lebih bagus daripada negara lain," tutupnya.
Itulah kreativitas Muhamad Azhar Syahrudin siswa MAN 2 Kediri yang berhasil membuat drone dari barang bekas. Ia membuatnya saat libur sekolah karena pandemi. (Kontributor Suara.com/ Usman Hadi).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
-
Resmi Dipasarkan, Cek Harga DJI Mavic 3 Pro di Indonesia
-
Mitos Raksasa Laut Dibongkar Ilmuwan, Ternyata Cuma Ikan Paus
-
Penyumbang Drone di Ukraina, Startup Ini Dapat Suntikan Dana Triliunan Rupiah
-
Microsoft Pakai ChatGPT untuk Kendalikan Robot, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Erajaya Active Lifestyle Resmi Menawarkan Drone Mungil DJI Mini 2 SE
-
Jangkau Arab Saudi, Terra Drone Raih Pendanaan dari Anak Usaha Aramco
-
5 Drone Murah di Bawah 500 Ribuan, Cocok untuk Pemula
-
Keberadaanya Sempat Jadi Misteri, Drone Antariksa Otonom Amerika Kembali setelah 2,5 Tahun Mengorbit
-
Resmi Meluncur, Ini Fitur dan Harga DJI Mavic 3 Enterprise Series