Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Minggu, 19 Juli 2020 | 12:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Lubang hitam supermasih pada umumnya dikelilingi korona, partikel berenergi tinggi yang berada dalam medan magnet dekat lubang hitam. Para astronom pun terus mengamati korona lubang hitam ini.

Perubahan pada korona biasanya memakan waktu ratusan ribu hingga jutaan tahun. Baru-baru ini, para astronom mengamati korona lubang hitam menjadi 10.000 kali lebih redup hanya dalam 40 hari.

"Ini aneh sekali. Pada awalnya kami berpikir mungkin ada sesuatu yang salah dengan data itu. Tetapi ketika kami melihat itu nyata, itu sangat menarik. Namun kami juga tidak tahu apa yang kami hadapi, tidak ada orang sebelumnya yang pernah melihat hal seperti ini," kata Claudio Ricci, asisten profesor di Diego Portales University, Santiago, Chili, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (17/7/2020).

Peristiwa luar biasa ini dilaporkan dalam The Astrophysical Journal Letters. Menurut All-Sky Automated Survey for Super-Nova, melihat peningkatan kecerahan di sekitar lubang hitam, yang mendorong para peneliti untuk mengawasi objek tersebut. Setelah 160 hari, lubang hitam itu tiba-tiba dan secara drastis meredup.

Peningkatan kecerahan terjadi pada Desember 2017, dan antara Juni dan Agustus 2018, korona itu menghilang.

Selama sekitar tahun berikutnya, para peneliti terus mengikuti variasi objek, menjadi 100 kali lebih atau kurang cerah hanya dalam 8 jam. Terlepas dari perubahan ini, seiring waktu korona terbentuk lagi, kembali normal dan menjadi lebih cerah.

"Ini pertama kalinya kami melihat korona awalnya menghilang, tetapi kemudian membangun kembali sendiri, dan kami menyaksikan ini secara real-time. Ini akan sangat penting untuk memahami bagaimana korona lubang hitam dipanaskan dan diberdayakan sejak awal," kata Erin Kara, asisten profesor fisika di MIT.

Pengamatan hilangnya Korona Lubang Hitam. [NASA]

Penyebab peristiwa yang belum pernah terlihat sebelumnya ini diyakini sebagai bintang. Para astronom berpikir kemungkinan bintang bergerak terlalu dekat ke lubang hitam dan gravitasi lubang hitam itu merobeknya menjadi plasma. Fenomena seperti itu dikenal sebagai peristiwa gangguan pasut atau pasang surut.

Plasma yang panas dan bermuatan listrik menganggu medan magnet di sekitar lubang hitam dan menyebabkan korona serta material lain di sekitar lubang hitam jatuh ke objek raksasa.

Hingga ini tim ahli masih terus memantau galaksi jika terjadi peristiwa luar biasa lainnya. Para astronom sangat tertarik untuk melihat apakah korona menghilang ketika peristiwa gangguan pasut lainnya terjadi di sekitar lubang hitam lain.

Itulah hasil pengamatan astronom pada korona lubang hitam yang bisa meredup dalam waktu cepat. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

5 Benda Paling Menakutkan di Luar Angkasa, Komet hingga Lubang Hitam