Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ilmuwan baru saja menemukan spesies baru jamur langka. Uniknya, mereka menamai temuan baru ini sebagai "karantina". Penamaan ini merujuk pada karantinya yang sedang dilakukan besar masyarakat karena pandemi.
Secara resmi, jamur ini dinamai Laboulbenia quarantenae dan temuan hasil itu telah diterbitkan dalam jurnal MycoKeys.
Tim ahli entomologi melakukan studi komprehensif terhadap arthropoda untuk mencari tanda-tanda spesies jamur baru di Belgia dan Belanda. Mereka menggunakan lembaran putih yang diterangi di malam hari dengan beberapa cahaya buatan serta perangkap lubang untuk menemukan si parasit.
Laboulbenia quarantenae adalah salah satu dari dua spesies baru yang ditemukan dan tumbuh secara eksternal di tubuh Bembidion biguttatum, sejenis kumbang penghuni tanah. Jamur ini dianggap sangat langka dibandingkan jenis sepupunya yang lebih umum, yaitu Laboulbenia vulgaris.
Baca Juga
Laboulbeniales tumbuh dengan cara yang tidak biasa dibandingkan kebanyakan jamur, yaitu tumbuh hifa atau miselium seperti benang bercabang. Sebaliknya, jenis spesies ini menumbuhkan satu thallus tiga dimensi yang terdiri dari ribuan sel yang menempel pada organisme inang.
Spesies baru lainnya yang ditemukan tim ahli adalah Hesperomyces halyziae, jamur baru yang berbeda dari Laboulbenia quarantenae dalam menghasilkan haustorium, hasil hifa yang menembus bagian luar arthopoda.
Dilansir dari IFL Science pada Jumat (7/8/2020), adaptasi ini memberi jamur-jamur itu akses ke rongga tubuh inang dan cairan peredaran darah yang dikandungnya, meningkatkan luas permukaan tempat jamur, mencuri nutrisi, serta mengencangkan cengkraman pada inang.
Penulis penelitian menyatakan bahwa arthopoda ini dan penyakit jamurnya masing-masing adalah contoh dari "perlombaan senjata evolusioner" yang ada di antara parasit dan inangnya. Masing-masing harus mengembangkan senjata dan pertahanan baru agar tetap selangkah lebih maju.
Jenis spesialisasi kompetitif ini bertindak sebagai tekanan evolusioner, yang pada akhirnya bisa menyebabkan munculnya spesies baru.
Itulah temuan baru ilmuwan, spesies baru jamur langka yang dinamai karantika. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
3 Kerusakan yang Kerap Terjadi pada Kamera, Lengkap dengan Cara Pencegahan
-
Heboh Muncul Kasus Jamur Tanaman Menginfeksi Manusia, Efeknya Bikin Ngeri
-
Last of Us: Apa Itu Jamur Cordyceps? Benarkah Bisa Bikin Manusia Jadi Zombie?
-
The Last of Us: Apakah Wabah Cordyceps Berasal dari Indonesia?
-
Ilmuwan Ungkap Pendeteksi Kanker dan Tumor Tahap Awal, Jamur Jadi Senjatanya, Kok Bisa?
-
Ditemukan 14 Spesies Baru Curut di Sulawesi
-
Temukan Ini di Ladang, Langsung Heboh Bak Dapat Harta Karun
-
Ditemukan Spesies Baru Dinosaurus, Seukuran Bus dan Puna Cakar Tajam
-
Cara Menghilangkan Jamur di Layar HP Semua Merek
-
Cara Menghilangkan Jamur di Layar Laptop Bagian Dalam dan Luar