Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Thread panjang yang dibuat @anangdianto mengenai anjing spesies baru di pegunungan Papua belum lama ini mengejutkan banyak orang. Belum ada nama resminya saat pertama kali ditemukan, penemuan ini jelas saja mengejutkan ilmuwan.
Berdasarkan cuitan netizen ini, anjing spesies baru tersebut ditemukan di kawasan pegunungan tengah Papua. Punya bentuk yang mirip dengan rubah, jenis anjing ini begitu menakjubkan.
Anjing spesies baru ini diketahui memiliki ciri-ciri warna cokelat emas, telinga segitiga, ekor tebal mirip rubah, moncong pendek, dan berbeda dari anjing umumnya, anjing spesies ini justru tidak bisa menggonggong.
Walaupun tidak bisa menggonggong, anjing spesies baru ini bisa melolong layaknya serigala. Namun, lolongan anjing spesies baru ini tidak selantang serigala.
Baca Juga
Mengenai habitatnya, anjing spesies baru ini hidup di ketinggian 3.000 mdpl. Hal ini yang membuat anjing tersebut memiliki bulu tebal untuk menghangatkannya. Disebutkan, bahwa hewan satu ini tidak dipelihara oleh masyarakat sekitar dan dibiarkan hidup di alam bebas.
Berdasarkan cuitan @anangdianto, anjing spesies baru ini diteliti pada 2016 lalu oleh Freeport Indonesia dan Uncen. Dengan sampel DNA ini, anjing spesies baru tersebut ternyata masih kerabat anjing Dinggo dari Australia.
Melansir dari buku The Eponym Dictionary of Mammals, berdasarkan New Guinea Highland Wild Dog Foundation dalam penelitian tahun 1957, anjing spesies baru ini disebut Singing Dog oleh para ilmuwan.
Penelitian mengenai anjing spesies baru ini bahkan telah dimulai sejak bertahun-tahun yang lalu. Namun, belum ada penelitian akhir mengenai jenis dan keluarga anjing spesies baru ini.
Usai viral kembali di Twitter oleh akun @anangdianto ini, ketua penelitian New Guinea Highland Wild Dog Foundation akan melakukan penelitian kembali mengenai anjing spesies baru yang hidup di pegunungan Papua ini.
Sangat mirip dengan rubah, keberadaan anjing spesies baru di pegunungan Papua ini langsung menghebohkan dan membuat banyak orang penasaran dengan jenis dan keluarga anjing ini usai penelitian dilakukan nantinya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
9 Tanda Anjing Kena Rabies, Jangan Sampai Kena Gigit
-
Mengenal Rabies: Binatang Apa Saja yang Jadi Sumber Penularan? Apa Gejalanya?
-
Naruto: Fakta Unik Anggota Klan Inuzuka, Ini yang Perlu Kamu Tahu
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Tepati Janji, Ini Alasan Elon Musk Ubah Logo Twitter jadi Anjing Doge
-
Lihat Pria Berpeci Selamatkan Anjing dari Banjir, Netizen: Terima Kasih Orang Baik
-
Anjing Dapat Memergoki Orang yang Diam-Diam Stres, Indra Penciuman Jadi Kunci
-
Masak Nasi Goreng Pakai Ayam Frozen, Penjelasan di Bungkus Produk Bikin Auto Muntah
-
Kekuatan Unik Pakkun di Naruto, Ninken Berkemampuan Khusus Milik Kakashi
-
Berebut Makanan, Kucing Oren Nekat Menampar Hewan Ini