Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Lama menjadi misteri, seorang arkeolog di Israel berhasil menemukan lokasi perang ksatria asal Inggris, Richard I saat mengalahkan umat Muslim dalam Perang Salib Ketiga. Berdasarkan penelitian, lokasi perang tersebut rupanya berada di Israel.
Sebelumnya, pada tahun 1189 hingga 1192, terjadi Perang Salib Ketiga yang dipimpin oleh ksatria hebat, Richard I. Perang ini mempertemukan raja Eropa tersebut dengan Salahuddin Al Ayyubi.
Perang Salib yang berlangsung ini terjadi karena perebutan kota suci, Yerusalem sekaligus menjadi perang suci antara dua agama besar yaitu Islam dan Kristen.
Jika Richard I menjadi pemimpin tentara salib, Salahuddin Al Ayyubi memimpin tentara Muslim di medan perang, rupanya keduanya disebutkan saling mengagumi satu sama lain.
Baca Juga
Pada Perang Salib Ketiga pada awalnya sempat dimenangkan oleh pasukan Salahuddin Al Ayyubi. Namun, Richard I dan tentaranya membalikan keadaan dan berhasil merebut Yerusalem dan pelabuhan Jaffa yang sebelumnya dikuasai pasukan Muslim.
Kisah Richard I memang menjadi sejarah yang diceritakan dari masa ke masa. Namun, yang pasti, dalam sejarah yang diceritakan, tidak disebutkan dengan pasti mengenai lokasi pertempuran hebat tersebut.
Berbagai penelitian dilakukan hingga akhirnya seorang arkeolog asal Israel, Rafael Lewis berhasil mengungkap lokasi perang tersebut yang selama ini berada di dekat Arsuf, Israel.
Melansir dari Live Science, dengan menggunakan detektor logam, di lokasi ini ditemukan pelat besi yang diduga helm prajurit lengkap dengan pengaman kuda yang terbuat dari besi, serta paku tapal kuda yang digunakan Inggris dan Prancis selama abad 12 dan 13.
Selain itu, ditemukan juga dua mata panah yang dirancang menembus baju besi, dan mata panah lainnya yang berbentuk cakram dengan kegunaan untuk membidik kuda hingga bisa melempar pengendaranya.
Dengan beberapa penemuan ini, dapat dipastikan bahwa lokasi Perang Salib Ketiga terjadi di Arsuf, Israel. Terlalu dini rasanya mengambil kesimpulan ini, namun penelitian lebih lanjut terus dilakukan di masa mendatang.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tersembunyi di Hutan, Arkeolog Temukan Kota Kuno dari 2.000 Tahun Silam
-
Tersembunyi di Tepi Sungai Brantas, Arkeolog Berburu Sisa Pemukiman Kuno
-
Arkeolog Temukan Terowongan Kuno Peninggalan Aztec, Habis Digali Malah Dikubur Lagi, Kenapa?
-
Teliti Reruntuhan Kota Yunani, Arkeolog Temukan Patung Hercules Berusia 2.000 Tahun
-
Penemuan Residu Narkotika di Makam Abad ke-14 SM, Jadi Persembahan untuk Para Dewa?
-
Arkeolog Temukan Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun di China, Jadi Jimat untuk Jaga Arwah?
-
Gua Pemakaman Berusia 3.300 Tahun Ditemukan, Arkeolog Temukan Benda-benda Bersejarah Ini
-
3 Mumi yang Jadi Korban Ritual Sadis di Masa Lampau, Kisahnya Bikin Merinding
-
Teliti Kerangka 31.000 Tahun di Kalimantan, Arkeolog Temukan Fakta Mengejutkan Ini
-
Ada di Kuil Mesir, Arkeolog Temukan Harta Karun Tersembunyi dari Era Islam