Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Tiap bulannya akan selalu ada fenomena langit yang terjadi, entah itu bisa dilihat jelas ataupun tidak.
Nah pada September 2020 akan banyak fenomena langit menarik yang terjadi.
Dilansir dari In The Sky, Time and Date, dan Night Sky Online, Kamis (3/9/2020), berikut ini lima peristiwa langit yang akan terjadi pada September 2020:
1. Konjungsi Bulan dengan Mars
Baca Juga
-
Kembalikan Pesan WhatsApp yang Sudah Terhapus, Begini Trik Mudahnya
-
PUBG Mobile dan 118 Aplikasi Berbasis China Lain Dilarang Beredar di India
-
Tanpa Sengaja, Apple Izinkan Malware Berbahaya Ini Masuk ke Mac
-
5 Fenomena Langit yang Bisa Diamati Agustus 2020, Jangan Sampai Terlewat
-
8 Tips Melihat Komet NEOWISE, Fenomena Langit Langka yang Jarang Terlihat
Bulan akan melakukan pendekatan dengan Mars pada 6 September mendatang. Keduanya akan berada di ketinggian 7 derajat di atas ufuk timur pada pukul 21.13 WIB.
Kedua objek langit tersebut akan mencapai titik tertinggi dengan ketinggian 77 derajat di atas ufuk utara pada pukul 02.41 WIB, hingga akhirnya menghilang saat fajar pada pukul 05.37 WIB.
Saat melakukan konjungsi, Bulan dan Mars akan berada di konstelasi Pisces. Pasangan tersebut akan cukup dekat dengan jarak 5 derajat satu sama lain sehingga pengamatan bisa dilakukan hanya dalam bidang pandang teleskop.
Tetapi pengamat juga dapat melihatnya dengan mata telanjang sebagai bintang cerah yang tidak berkelap-kelip.
2. Konjungsi Bulan dengan Venus
Setelah berkonjungsi dengan Mars, Bulan akan kembali melakukan pendekatan dengan Venus pada 14 September. Keduanya akan terpisah sejauh 4 derajat satu sama lain dengan penampakan Venus yang sangat cerah di langit.
Keduanya mulai dapat diamati pada pukul 03.07 WIB dan mencapai ketinggian 32 derajat di atas ufuk timur laut, sebelum menghilang dari pandangan saat fajar pada pukul 05.33 WIB.
3. Pendekatan Bulan, Merkurius, Spica
Pada 19 September, Bulan akan melakukan pendekatan dengan Merkurius. Tak hanya planet, satelit alami Bumi ini juga akan melakukan pendekatan dengan Spica, bintang paling terang di konstelasi Virgo.
Umumnya, kedekatan Merkurius dengan Matahari membuatnya sulit ditemukan. Namun saat ini, Merkurius mencapai jarak maksimumnya dari Matahari sehingga dapat terlihat dari Bumi.
Sedangkan, Spica merupakan bintang raksasa biru yang akan muncul dengan cahaya putih kebiruan di langit malam. Sementara Merkurius akan tampak seperti bintang yang tidak berkelap-kelip dengan cahaya kekuningan. Ketiganya dapat diamati hingga menjelang pukul 19.00 WIB.
4. Ekuinoks September
Ekuinoks terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada Maret dan September. Pada September 2020, ekuinoks akan terjadi pada 22 September mendatang.
Ekuinoks sebenarnya bukan fenomena langit yang bisa diamati. Peristiwa ini terjadi karena sumbu rotasi Bumi miripng pada sudut sekitar 23,4 derajat terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari.
Ketika ekuinoks terjadi, musim akan berlawanan di kedua sisi khatulistiwa. Ekuinoks September dikenal sebagai ekuinoks musim gugur di belahan Bumi utara dan dianggap sebagai hari pertama musim gugur. Sementara di belahan Bumi selatan, ini dikenal sebagai titik balik musim semi dan menandai hari pertama musim semi.
Pada ekuinoks, siang dan malam akan setara 12 jam di seluruh dunia. Inilah alasannya disebut ekuinoks yang berasal dari bahasa Latin yang berarti "malam yang setara". Namun, meskipun ini diterima secara luas, itu tidak sepenuhnya benar. Pada kenyataannya, ekuinoks tidak tepat 12 jam siang hari.
5. Pendekatan Bulan, Jupiter, dan Saturnus
Dua planet raksasa di tata surya, yaitu Jupiter dan Saturnus akan melakukan pendekatan dengan Bulan pada 25 September mendatang.
Bulan dan Jupiter akan berada sejauh 1 derajat sementara Bulan akan berada sekitar 2 derajat dari Saturnus.
Ketiga objek langit ini mulai terlihat sekitar pukul 18.01 WIB sekitar 69 derajat di atas ufuk tenggara, kemudian mencapai titik tertinggi di langit sekitar pukul 19.19 WIB dengan ketinggian 74 derajat di atas ufuk selatan, dan dapat terus diamati hingga sekitar pukul 00.58 WIB ketika menghilang di bawah 8 derajat di atas ufuk barat.
Ketiganya dapat dilihat dengan mata telanjang, di mana Jupiter dan Saturnus akan tampak seperti bintang terang yang tidak berkelap-kelip.
Tetapi bagi pengamat yang ingin melihat cincin Saturnus atau penampakan planet lebih jelas disarankan menggunakan alat bantuan seperti teleskop.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
5 Fenomena Langit Januari 2023, Bisa Disaksikan dari Indonesia
-
Gerhana Matahari Hibrida 2023 Bisa Disaksikan dari Indonesia
-
5 Fenomena Langit Sepanjang Desember 2022, Hujan Meteor hingga Konjungsi
-
Daftar Kota di Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total Hari Ini
-
5 Mitos Gerhana Bulan Total yang Beredar, Banyak Larangannya
-
Jam Berapa Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Terjadi di Indonesia?
-
Cara Melihat Gerhana Bulan Total, Jelas dan Aman
-
5 Fenomena Langit yang Terjadi pada November 2022, Ada Gerhana Bulan Total
-
5 Fenomena Langit Sepanjang September 2022, Hujan Meteor hingga Bulan Purnama
-
Fenomena Supermoon Terakhir Tahun Ini Terjadi pada 12 Agustus 2022, Jangan Terlewat!