Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Sabtu, 19 September 2020 | 10:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Para ilmuwan baru saja menemukan jejak kaki manusia purba berusia 120.000 tahun di Arab Saudi. Penemuan jejak kaki ini menjadi yang pertama di Jazirah Arab dan sekaligus menjadi sejarah baru dalam dunia penelitian.

Penemuan jejak kaki manusia berusia 120.000 tahun ini diungkap oleh Komisi Warisan Arab Saudi usai melakukan penggalian bersama tim lokal dan internasional di daerah tersebut.

Melansir dari Science Alert, penemuan jejak kaki manusia ini menjadi hal baru yang memberikan gambaran langka mengenai kondisi kehidupan manusia purba serta perjalanannya di masa itu.

Di lokasi yang sama, tim peneliti ini mengidentifikasi jejak kaki manusia, 107 ekor unta, 43 gajah dan jejak hewan-hewan lainnya yang berasal dari spesies ibex dan sapi. Hal ini mengindikasi kehidupan hewan-hewan purba yang biasanya berkelompok.

Ilmuwan percaya jika penemuan ini dapat membantu memahami perjalanan nenek moyang dari peradaban kuno ke hunian manusia saat ini. Penemuan ini lalu jelas saja sangat bermanfaat untuk sejarah di masa depan.

Jejak kaki manusia purba di Arab Saudi. (Stewart et al. Science Advances, 2020)

Dari penelitian ini terungkap bahwa daerah Arab Saudi pada masa jejak kaki manusia berusia 120.000 tahun lalu berbentuk padang rumput semi kering yang mirip dengan sabana di Afrika saat ini.

Berdasarkan cetakan jejak kaki manusia yang berusia 120.000 tahun ini, diidentifikasi sebagai hominin berdasarkan orientasi yang sama serta jarak dan ukuran yang tidak jauh berbeda.

Dengan jejak ini, para ilmuwan percaya bahwa jejak kaki tersebut sama dengan milik manusia modern dan bukan Neanderthal. Pendapat ini diambil berdasarkan perkiraan tinggi dan massa cetakan jejak kaki tersebut.

Bersama dengan penemuan jejak kaki manusia yang berusia 120.000 tahun ini, para ilmuwan juga menemukan 233 fosil yang dipercaya merupakan karnivora yang sama dengan di sabana Afrika saat ini.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan