Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Besok hari, Kamis (24/9/2020), Asteroid 2020 SW dilaporkan akan melintasi Bumi dalam jarak yang sangat dekat. Cukup berbahaya, asteroid ini lalu dalam pemantauan serius oleh para ilmuwan.
Asteroid 2020 SW diketahui berada dalam jarak yang jauh lebih dekat dari Bulan bahkan lebih dekat jika dibandingkan dengan satelit geostasioner. Ilmuwan memprediksi jika jarak terdekat asteroid ini adalah 17.556 mil atau 28.254 kilometer dari Bumi.
Melansir dari CNET, Asteroid 2020 SW ini pertama kali ditemukan oleh Mt. Lemmon Observatory di Arizona, Amerika Serikat pada 18 September 2020 lalu.
Mengenai ukuran, Asteroid 2020 SW diperkirakan memiliki diameter 14 hingga 32 kaki atau 4,3 hingga 9,7 meter. Pendekatan terdekat dari asteroid ini terjadi pada 24 September 2020 pukul 11.18 UTC atau 18.18 WIB.
Baca Juga
Walaupun melesat dalam jarak yang cukup dekat, dengan perhitungan matang, para ilmuwan yakin jika asteroid tersebut tidak akan menabrak Bumi.
Saat melintas mendekati Bumi, Asteroid 2020 SW meluncur dengan kecepatan 7,7 kilometer per detik. Ilmuwan lalu mengelompokkan asteroid ini dalam keluarga asteroid Apollo.
Berdasarkan pemantauan sebelumnya, Asteroid 2020 SW mengorbit Matahari setiap 372 hari dan tujuh hari lebih lama dibandingkan dengan Bumi. Walaupun cukup berbahaya, asteroid ini kemungkinan tidak berbahaya hingga 50 tahun mendatang.
Berada dalam jarak yang cukup dekat dari Bumi, Asteroid 2020 SW tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan membutuhkan alat bantu teleskop untuk melihatnya.
Para ilmuwan menyebutkan bahwa Asteroid 2020 SW adalah asteroid keempat yang berada dalam jarak paling dekat dengan Bumi di tahun 2020 ini. Menjamin keamanan asteroid tersebut, pemantauan serius terus dilakukan oleh para ilmuwan mengenai kedatangannya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia