Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ledakan Beirut, Lebanon yang terjadi 4 Agustus 2020 silam disebut-sebut sebagai salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah.
Pasalnya energi yang ditimbulkan, bisa setara dengan listrik yang diperlukan untuk 100 rumah tangga dalam setahun.
Sebuah studi yang digelar para ilmuwan di University of Sheffield, Inggris dan diterbitkan di jurnal Shock Waves menemukan bahwa ledakan di Pelabuhan Beirut itu setara dengan dengan energi yang dihasilkan 500 - 1100 ton TNT atau sekitar 1/20 dari bom atom Hiroshima pada 6 Agustus 1945.
Ledakan itu juga melepaskan energi sekitar 1 GWh, atau setara dengan energi yang dihasilkan oleh 3 juta panel surya atau 400 turbin pembangkit listrik tenaga angin.
Baca Juga
Hasil analisis ini diambil setelah para ilmuwan menganalisis video-video ledakan di Beirut yang diunggah ke media sosial. Dari video itu dipelajari besarnya ledakan dan gelombang kejut yang menyebar ke seluruh kota.
"Bencana yang terjadi di Beirut musim panas ini sangat mengerikan dan semoga tak terjadi lagi di masa depan. Ini sangat luar biasa karena belum pernah sebelumnya ledakan sebesar itu terekam dengan baik," kata Sam Rigby, pengajar senior University of Sheffield sekaligus peneliti dalam studi ini.
Diharapkan studi tentang ledakan Beirut ini bisa memberikan informasi lebih akurat soal ledakan yang menelan 200 korban jiwa dan ribuan cedera itu dan membantu pihak terkait menggelar operasi penyelamatan jika terjadi bencana serupa di masa depan.
"Setelah melihat rekaman-rekaman peristiwa itu, kami ingin menggunakan keahlian kami dalam dalam bidang rekayasa ledakan untuk memahami insiden yang terjadi di Beirut dan untuk menyediakan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri jika ledakan seperti itu terjadi lagi di masa depan," pungkas Rigby.
Itulah pernyataan ilmuwan yang menyebut ledakan Beirut, Lebanon sebagai salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir