Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Penilitian dari sebuah tim internasional berupaya untuk mendeteksi perubahan organisasi jaringan otak ketika sesorang tengah jatuh cinta atau menjalani hubungan romantis.
Hasilnya, para ilmuwan menemukan kalau seseorang tengah jatuh cinta merupakan kondisi kompleks yang mirip dengan kecanduan.
Keduanya dapat membuat orang mengalami perubahan di area otak, yang mengendalikan perilaku penghargaan dan motivasi. Namun, perubahan terkait dalam jaringan konektivitas otak belum dapat dijelaskan.
Sebagaimana melansir laman Xinhua, Selasa (10/11/2020), peneliti dari China dan Amerika Serikat (AS) menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (functional magnetic resonance imaging/fMRI), untuk membandingkan organisasi jaringan fungsional seluruh otak dalam dua kelompok sukarelawan.
Baca Juga
Grup "in-love" terdiri dari 16 perempuan yang sedang jatuh cinta dan grup "single" terdiri dari 14 perempuan yang tidak pernah jatuh cinta atau menjalin hubungan romantis.
Otak manusia diatur menjadi jaringan terpisah dengan koneksi dalam jaringan yang kuat dan relatif lebih lemah antarkoneksi jaringan.
Organisasi "dunia kecil" dianggap penting untuk memelihara sistem yang hemat energi karena otak mengonsumsi sekitar 20 persen energi tubuh.
Dibandingkan dengan grup "single", grup "in-love" menunjukkan segregasi jaringan yang lebih rendah dalam hasil fMRI mereka.
Konektivitas otak mengacu pada efisiensi transfer informasi melalui jaringan saraf. Kelompok "in-love" menunjukkan konektivitas yang menurun di angular gyrus kiri, sebuah pusat jaringan saraf yang melibatkan pemrosesan mandiri.
Konektivitas yang lebih rendah pada angular gyrus, dapat menunjukkan bahwa orang yang sedang jatuh cinta kurang memerhatikan diri sendiri dan lebih memerhatikan kekasih mereka.
Sementara itu, kelompok "in-love" menunjukkan peningkatan konektivitas di fusiform gyrus kiri, yang memainkan peran penting dalam pengenalan wajah dan ekspresi wajah.
Peningkatan konektivitas pada fusiform dapat menunjukkan bahwa orang yang sedang jatuh cinta, lebih cenderung terlibat dalam pemrosesan sosial-emosional, seperti membaca dan memahami ekspresi wajah kekasih mereka.
Studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal Brain Imaging and Behavior.
Menurut para peneliti, temuan ini memberikan bukti pertama perubahan organisasi jaringan otak terkait cinta dan menemukan perubahan jaringan otak yang serupa, namun berbeda antara cinta romantis dan kecanduan, memberikan wawasan baru mengenai sistem saraf yang mendasari cinta romantis.
Itulah hasil penelitian, yang mendapati kalau otak manusia yang sedang jatuh cinta memiliki kemiripan dengan kecanduan. (Suara.com/ Dythia Novianty).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ditanya Alasan Jatuh Cinta dengan Kaesang Pangarep, Erina Gudono Kebingungan: Ini Pertanyaan Apa Ya?
-
Link Nonton Klub Kecanduan Mantan, Series Khusus Kamu yang Gagal Move On
-
Implan Chip pada Otak Besutan Elon Musk Dinilai Terlalu Dini, Baterai Lithium Berpotensi Bahaya
-
Bukan Lagi Fiksi, Ilmuwan Racik Biokomputer Pakai Otak Manusia
-
Perusahaan Ini Kembangkan Implan Chip untuk Otak, Bisa Bantu Penderita Penyakit Neurologis
-
Ilmuwan Temukan Antena Kecil pada Otak, Fungsinya Tak Terduga
-
Ilmuwan Temukan Kemiripan Otak antara Manusia dan Gurita, Diluar Dugaan
-
Apakah Ngupil Bisa Picu Alzheimer? Simak Dulu Hasil Riset Berikut Ini
-
Naruto: Bagaimana Temari Jatuh Cinta pada Shikamaru Nara, Padahal Dulu Saling Bermusuhan
-
Ilmuwan Transplantasikan Otak Manusia ke Tikus, Tujuannya Tak Terduga