Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Bagaimana proses terjadinya hujan hingga bisa turun membasahi permukaan tanah? Saat ini memang Indonesia sedang memasuki musim penghujan.
Mungkin banyak belum tahu bagaimana proses terjadinya hujan. Maka dari itu artikel ini akan menjelaskan proses terjadinya hujan dengan lengkap.
Hujan merupakan salah satu hal yang ditunggu oleh petani. Petani dapat memanfaatkan air hujan untuk tetap menjaga kesuburan tanah. Sehingga tumbuhan yang ditanamnya tidak tandus dan menghindari gagal panen. Tumbuhan membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang.
Tidak hanya petani, hujan juga berperan penting bagi setiap makhluk hidup. Hujan menjadi salah satu sumber persediaan air minum dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.
Baca Juga
Indonesia yang beriklim tropis membuat hujan turun setiap tahunnya. Makanya ada musim penghujan yang berlangsung antara bulan Oktober hingga bulan Maret.
Pengertian hujan sebenarnya adalah air yang jatuh dari langit yang berasal dari awan yang telah terisi penuh dengan embun. Hujan sering kali turun diiringi oleh petir yang menyambar di langit.
Sebelum hujan turun, langit akan terlihat gelap dan mendung. Setelah hujan turun, langit akan menjadi cerah kembali. Lalu bagaimana proses terjadinya hujan? Simak penjelasannya berikut ini.
Tahapan Proses Terjadinya Hujan
Proses terjadinya hujan ini dimulai dari sinar matahari yang panas sehingga air yang ada pada laut, sungai, genangan air maupun sumber air lainnya mengalami penguapan. Hal ini merupakan tahapan proses evaporasi.
Setelah melalui proses evaporasi atau penguapan, air kemudian akan mengalami proses kondensasi yaitu uap air kemudian berubah menjadi embun. Uap air mengembun diakibatkan di sekitar uap air lebih rendah daripada titik embun air.
Suhu udara yang tinggi membuat titik embun semakin banyak dan memadat dan membentuk awan. Proses ini juga disebut sebagai proses kondensasi.
Dengan adanya perbedaan tekanan udara di langit menyebabkan pergerakan udara atau angin membawa butiran air menuju tempat dengan suhu yang rendah. Awan yang mengandung banyak air itu lalu berkumpul dan bergabung menjadi awan besar yang gelap dan langit menjadi mendung. Proses ini juga disebut sebagai proses koalensi.
Awan yang bergabung menjadi awan yang gelap akan mengalami hujan. Tetesan air hujan jatuh ke tanah dan ada juga butiran air yang kembali ke awan.
Air hujan memiliki diameter 0,5 milimeter atau 0,02 inci dan bisa menjadi kecil saat hujan gerimis. Kadang kala hujan berbentuk serpihan salju namun meleleh saat melewati atmosfer.
Seperti itulah runtutan proses terjadinya hujan mulai dari tahap evaporasi hingga air jatuh dari awan ke permukaan tanah. Apakah kalian sudah paham? (Suara.com/ Rifan Aditya).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Resmi Rilis, OBSBOT Tail Air Multi-Camera Streaming PTZ 4K dengan Teknologi AI dan NDI Support
-
Huawei MatePad Air Resmi Rilis, Berapa Harga Tablet Rasa Laptop Ini
-
Menjelang Perilisan, Spesifikasi Huawei MatePad Air Bocor ke Publik
-
Viral CCTV Rekam Aksi Emak-emak Siram Air Kencing ke Tetangga, Netizen: Penyakit Hati
-
Apple MacBook Air 15 Inci Diyakini Bakal Meluncur di WWDC 2023
-
Huawei MatePad Air dan MateBook E Anyar Siap Debut, Ini Bocoran Fiturnya
-
BMKG Menyarankan Masyarakat Tampung Air Hujan Jelang Kemarau
-
Gunakan Air Quality Backpack, Dyson Ungkap Tingkat Paparan Polusi di Jakarta
-
Siklon Tropis Herman di Selatan Jawa Makin Lemah dan Menjauhi Indonesia
-
Reaktor Nuklir di Amerika Serikat Bocor, Pihak Berwenang Malah Sempat Tutup Mulut