Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para astronot melaporkan pengamatan awal pertama dari planetoid potensial hampir dua tahun lalu, pengamatan tersebut memiliki jarak 132 kali lebih jauh dari Matahari-Bumi atau empat kali lebih jauh dari Pluto.
Para ilmuwan sekarang mengonfirmasi bahwa berdasarkan orbit dan jaraknya, itu adalah objek terjauh yang pernah diamati di tata surya.
Planetoid (benda langit kecil seperti planet minor atau asteroid yang mengorbit Matahari), secara resmi dikenal sebagai AG37 2018, tetapi para ahli dijuluki "Farfarout" karena penemuanya terjadi hanya beberapa bulan setelah penemuan planetoid lain, disebut 2018 VG18 dan diberi julukan "Farout".
Tim ahli memperkirakan bahwa planetoid itu berdiameter 400 kilometer.
Baca Juga
Objek tersebut pertama kali terdeteksi pada 2018, tetapi butuh waktu 2 tahun untuk para astronom akhirnya mengonfirmasi menggunakan sembilan pengamatan, yang menunjukkan pergerakan planetoid dan memberikan petunjuk tentang orbitnya.
"Penemuan Farfarout menunjukkan kemampuan kita yang meningkat untuk memetakan tata surya bagian luar dan mengamati lebih jauh dan lebih jauh lagi menuju pinggiran tata surya kita," kata Dr Scott Sheppard, salah satu penemu dari Carnegie Institution for Science, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (15/2/2021).
Menurut para ahli, orbit Farfarout mengelilingi Matahari membutuhkan waktu satu milenium. Karena orbital yang panjang ini, objek bergerak sangat lambat melintasi langit, membutuhkan beberapa tahun pengamatan untuk menentukan lintasannya secara tepat.
Tak hanya itu, orbitnya pun sangat menarik. Farfarout pertama kali terdeteksi jauh dari Matahari, tetapi tim ahli memperkirakan bahwa selama orbitnya, objek itu bisa lebih dekat, melintasi orbit Neptunus.
Orbit khusus ini menunjukkan bahwa Farfarout kemungkinan memiliki interaksi gravitasi yang kuat dengan planet raksasa es di masa lalu.
"Dinamika orbital Farfarout dapat membantu kita memahami bagaimana Neptunus terbentuk dan berevolusi karena Farfarout kemungkinan besar terlempar ke tata surya bagian luar akibat terlalu dekat dengan Neptunus di masa lalu," ucap Chad Trujillo dari Northern Arizona University.
Para ahli percaya bahwa Farfarout kemungkinan besar akan berinteraksi kuat dengan Neptunus lagi karena orbitnya terus berpotongan.
Selain itu, Farfarout akan diberi nama resmi setelah orbitnya ditentukan dengan lebih baik pada beberapa tahun ke depan. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- NASA Ingin Kirim Astronot Perempuan Pertama ke Bulan, Ini Alasannya
- Ternyata NASA Tak Gunakan Teknologi Canggih pada Penjelajah Mars Ini
- Heboh Penampakan Cahaya Misterius Usai Gempa Malang, Ini Tanggapan BMKG
- Kisah Mumi Cantik Santa Bernadette, Biarawati yang Berjumpa Bunda Maria
- Berusia 3.000 Tahun, Arkeolog Temukan Kota Emas Hilang di Mesir
- NASA Tunda Lagi Misi Penerbangan Helikopter di Mars, Masih Belum Siap?
- Kenapa Mumi Ini Punya Ekspresi Berteriak? Ilmuwan Ungkap Rahasianya
- Misteri Laba-laba Menyeramkan di Mars, Ini Penjelasan Ilmuwan
- Elon Musk Pasang Chip ke Monyet, Membuatnya Bisa Main Game dengan Telepati
- Gempa Guncang Malang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Berita Terkait
-
NASA Ingin Kirim Astronot Perempuan Pertama ke Bulan, Ini Alasannya
-
Kenapa Mumi Ini Punya Ekspresi Berteriak? Ilmuwan Ungkap Rahasianya
-
Misteri Laba-laba Menyeramkan di Mars, Ini Penjelasan Ilmuwan
-
Terdeteksi Gas Vulkanik di Bulan Jupiter, Ada Gunung Berapi di Sana?
-
Ilmuwan Deteksi Bekas Hantaman Meteor 430 Ribu Tahun Lalu, Ada di Antartika
-
Ditemukan Spesies Baru Dinosaurus, Lebih Menyeramkan dari T-rex
-
Studi Ungkap Terlalu Lama di Luar Angkasa Bisa Bikin Jantung Menyusut
-
Klaim Ilmuwan, Cara Ini Akan Hentikan Naiknya Permukaan Air Laut
-
Ilmuwan Ungkap Patung Kayu Tertua di Dunia, Ada Sebelum Stonehenge
-
Dalam Lalat Berusia 47 Juta Tahun, Ditemukan Kandungan Penting Ini