Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 24 Februari 2021 | 08:35 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kecepatan internet Starlink sempat mendapatkan kritikan karena dinilai cukup mahal untuk apa yang didapatkan. Terkait hal ini, CEO SpaceX Elon Musk berniat untuk menambah lagi jumlah satelit.

Dengan penambahan satelit, Elon Musk mengklaim kalau kecepatan internet Starlink akan berlipat ganda pada 2021 ini.

Untuk bisa merealisasikan, perusahaan antariksa ini berencana untuk menambah ratusan satelit ke orbit.

Saat ini, terdapat lebih dari 1.000 satelit Starlink di orbit rendah Bumi yang menyediakan jangkauan broadband untuk pengguna awal di Amerika Utara dan Inggris.

Elon Musk berencana membangun konstelasi hingga 40.000 satelit selama beberapa tahun ke depan.

Laju peluncuran Starlink meningkat karena SpaceX meningkatkan penggunaan kembali roket Falcon 9 dengan cepat.

Sebanyak empat peluncuran telah dilakukan pada 2021 setelah 14 peluncuran berhasil diselesaikan pada 2020.

Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Pada tingkat saat ini, 30 peluncuran satelit oleh SpaceX dapat dilakukan sebelum akhir tahun.

Setiap peluncuran akan membawa 60 satelit tambahan ke jaringan Starlink dan menawarkan kecepatan data serta latensi yang lebih baik.

"Kecepatan akan berlipat ganda menjadi ~300Mb/s dan latensi akan turun menjadi ~20ms akhir tahun ini," cuit Musk, seperti dikutip dari Independent, Rabu (24/2/2021).

Elon Musk memperluas ambisi perusahaannya untuk meningkatkan cakupan global dan mengklaim bahwa siapa pun yang memiliki Starlink Kit akan dapat mengakses jaringan sebelum 2022.

Miliarder itu mengatakan bahwa layanannya paling baik berada di area dengan kepadatan populasi rendah hingga sedang.

Starlink Kit dihargai 439 poundsterling atau sekitar Rp 8,7 juta dan dilengkapi dengan penerima satelit, router WiFi, catu daya, dan pemasangan tripod.

Pelanggan juga diharuskan membayar biaya langganan bulanan untuk menjaga konektivitas, seharga 89 poundsterling atau sekitar Rp 1,7 juta.

Ilustrasi satelit Starlink yang akan mengelilingi Bumi dan menyediakan koneksi internet kecepatan tinggi. (University College London/ Mark Handley)

Layanan jaringan ini sempat mendapat kritik dari beberapa astronom, yang mengklaim bahwa rangkaian panjang satelit mengganggu pengamatan radio dan visual langit malam.

Sebuah laporan dari lokakarya Satellite Constellations 1 (Satcon1) pada Agustus tahun lalu mengklaim bahwa jaringan Starlink terbukti sangat berpengaruh bagi astronomi dan kemajuan ilmiah.

Sejak itu, SpaceX terus berdiskusi dengan observatorium dan organisasi astronomi untuk mencari cara meminimalkan dampak satelit Starlink.

Perusahaan berusaha menghitamkan dasar satelit dan mengarahkan satelit agar tidak memantulkan sinar Matahari kembali ke Bumi, sehingga tidak mengganggu pengamatan langit para astronom.

Itulah upaca Elon Musk dan SpaceX dalam meingkatkan kecepatan internet Starlink yankni dengan terus menambah jumlah satelit. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin