Hitekno.com - Sebuah penelitian yang dilakukan belum lama ini berhasil menemukan tabrakan tiga galaksi yang kemungkinan bisa picu munculnya dua lubang hitam supermasif yang aktif.
Penelitian mengenai tabrakan galaksi ini dilakukan oleh tim dari University of Maryland beberapa waktu lalu. Hasil penelitian ini lalu diungkap oleh Jonathan Williams selaku pemimpin tim tersebut.
Dilansir dari Phys, para ilmuwan menemukan tiga galaksi yang bertabrakan hingga kemudian menimbulkan fenomena langka saat terbentuknya dua lubang hitam supermasif yang aktif.
Untuk memahami fenomena ini, ilmuwan menggunakan data dari Very Large Array, European Southern Observatory, WM Keck Observatory, Chandra X-Ray Observatory dan Atacama Large Milimeter/Submilimeter Array.
Dengan data ini, Jonathan Williams lalu menemukan sistem di antariksa yang berada sekitar 800 juta tahun cahaya jauhnya. Secara pengamatan ilmuwan, tiga galaksi ini rupanya sangat berbeda satu sama lain.
Galaksi pertama masuk tipe Seyfert dengan cakram berputar besar yang memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya. Galaksi lainnya dikenal sebagai wilayah garis emisi nuklir ionisasi rendah atau yang dikenal juga sebagai galaksi LINER.
Ilmuwan memprediksi jika galaksi satu ini juga memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya. Sayangnya, hal ini masih belum bisa terbukti kebenarannya.
Selanjutnya, galaksi ketiga dideteksi tanpa lubang hitam supermasif aktif. Namun, galaksi ini nampak meninggalkan jejak debu yang berjalan lurus ke Bumi.
Mendapat data yang cukup kaya, ilmuwan masih belum juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai penemuan tiga galaksi yang bisa picu kemunculan dua lubang hitam ini.
Baca Juga:
Potret Laporan Magang Ini Bikin Melongo, Netizen Penasaran Kuliahnya Apa
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Bukan Sekadar Hiburan, Ternyata Film Horor Bisa Latih Mental Hadapi Stres
-
Ilmuwan Temukan Topeng dan Cangkir Berusia 5.000 Tahun, Terbuat dari Tulang Manusia
-
BMKG Ungkap Biang Kerok Cuaca Panas, Musim Pancaroba dan Posisi Matahari Jadi Alasan
-
AI Bisa Ciptakan Virus yang Membunuh Bakteri, Haruskah Manusia Takut?
-
Gerhana Bulan 7-8 September 2025: Jam, Lokasi, dan Cara Menyaksikannya di Indonesia