Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kelompok ilmuwan belum lama ini melakukan penelitian pada kuburan di masa pandemi Black Death tahun 1346 lalu. Dari hasil penelitian ini, ilmuwan menemukan hal mengejutkan mengenai masa pandemi yang terjadi di tahun tersebut.
Pada masa pandemi Black Death tahun 1346 lalu disebutkan bahwa korban-korban dikubur dalam kuburan massal. Bukan tanpa alasan, hal ini rupanya karena lonjakan jumlah korban yang menggila.
Dilansir dari Science Alert, tim Universitas Cambridge melakukan penelitian terbaru dengan menggunakan sampel dari 200 kuburan di masa pandemi tahun 1346 lalu. Untuk diteliti, ilmuwan mengambil gigi kerangka di kuburan tersebut.
Hasil dari penelitian ini cukup mengejutkan karena dapat membantah kisah sebelumnya yang ditulis dalam sejarah pandemi Black Death yang terjadi sekitar pertengahan abad ke-14.
Baca Juga
Jika sebelumnya disebutkan bahwa seluruh korban pandemi dikubur dalam kuburan massal, hasil penelitian 10 kuburan dari 197 kuburan justru mengungkap hal yang berbeda.
Nyatanya, orang-orang di masa lalu yang traumatis akibat masa pandemi justru berusaha keras untuk mengubur korban pandemi dengan hati-hati di kuburan pribadi.
''Penguburan individu ini menunjukan bahwa bahkan selama wabah-wabah, orang-orang dikuburkan dengan sangat hati-hati dan penuh perhatian'' ungkap salah satu ilmuwan.
Penemuan mengejutkan ini lalu menimbulkan tanya mengenai seberapa mematikannya pandemi Black Death yang terjadi sekitar tahun 1346 lalu. Pasalnya, penanganan untuk korban pandemi biasanya sangat dihindari untuk mengurangi resiko penularan.
Mengenai hal tersebut, ilmuwan akan masih terus melakukan penelitian pada kuburan di masa pandemi tahun 1346 ini guna memahami penanganan korban Black Death beberapa waktu lalu.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Ini Perbedaan Pandemi dan Endemi
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia