Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan akhirnya dapat memecahkan misteri terkait apa yang menggerakkan aurora sinar-X planet Jupiter. Dalam rekaman gambar yang diambil oleh ilmuwan, kita bisa melihat warna ungu memesona terpancar pada salah satu sudut Jupiter.
Warna itu nampak cerah, berdurasi singkat, dan terjadi secara teratur setiap beberapa menit. Aurora di Jupiter memiliki warna mirip aurora di Bumi, namun ilmuwan meyakini bahwa itu dapat melepaskan ratusan gigawatt daya.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Science Advances, aurora di Jupiter ternyata disebabkan oleh getaran periodik garis medan magnet pada planet tersebut. Getaran medan magnet dapat menciptakan gelombang plasma di sekitar planet raksasa.
Dilansir dari IFLScience, ion-ion dalam plasma ini diyakini berasal dari letusan bulan vulkanik milik Jupiter "Io" di mana sebagian besar adalah belerang dan oksigen. Gelombang tersebut mengirimkan material ke atmosfer dan melepaskan energi.
Baca Juga
"Kami telah melihat Jupiter menghasilkan aurora sinar-X selama empat dekade, tetapi kami tidak tahu bagaimana ini terjadi. Kami hanya tahu bahwa mereka diproduksi ketika ion jatuh ke atmosfer planet," kata penulis utama Dr William Dunn dari UCL Mullard Space Science Laboratory saat mengawali penjelasannya. Dr William Dunn menambahkan bahwa ion-ion ini diangkut oleh gelombang plasma.
"Sekarang kita tahu ion-ion ini diangkut oleh gelombang plasma, penjelasan yang belum pernah diajukan sebelumnya, meskipun proses serupa menghasilkan aurora dari Bumi sendiri. Oleh karena itu, hal tersebut bisa menjadi fenomena universal yang hadir di berbagai lingkungan luar angkasa," ungkap William Dunn.
Penelitian didasarkan pada pengamatan selama 26 jam antara 16 dan 17 Juli 2017. Selama ini, Jupiter menghasilkan semburan sinar-X setiap 27 menit.
Tidak jelas apa yang menyebabkan medan magnet bergetar. Angin Matahari bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebabnya. Namun ilmuwan juga meyakini bahwa perbedaan suhu mungkin turut berperan.
Ilmuwan memprediksi bahwa proses tersebut bisa terjadi di sekitar Saturnus, Uranus, Neptunus, dan exoplanet (planet terluar). Aurora sinar-X planet Jupiter memiliki daya yang super besar sehingga menarik perhatian dari para peneliti.
Terkini
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
- Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Ini Perbedaan Pandemi dan Endemi
- Digandrungi Artis, Ini 5 Efek Samping Operasi Bariatrik
Berita Terkait
-
Gandeng Lonely Planet, Realme 11 Pro Series 5G Siap Rilis ke Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
4 Mage Lemah di Mobile Legends: Bikin Mid Lane Cepat Jebol
-
Hero Mage Paling Lemah di Mobile Legends, Sudah Pasti Kalah!
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?