Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ahli dibuat terkejut menemukan penyu berkepala dua yang sangat langka. Satwa ini ditemukan ketika menjelajahi sebuah pantai di Carolina Selatan, Amerika Serikat,
Temuan penyu berkepala dua itu dibagikan di halaman Facebook South Carolina State Parks, usai para pekerja dan sukarelawan melakukan inventarisasi di sarang penyu pada 21 Juli.
"Kami menemukan tiga penyu hidup di sarang, tetapi satu penyu secara khusus memiliki bagian menonjol karena mempunyai dua kepala," tulis halaman Facebook tersebut.
Meskipun penyu berkepala dua lainnya telah ditemukan di Carolina Selatan sebelumnya, ini adalah temuan pertama bagi tim patroli di Edisto Beach State Park.
Baca Juga
Apa yan membuat penyu ini bisa memiliki lebih dari satu kepala? Para peneliti masih mencari tahu secara pastinya. Namun dalam postingan ini dijelaskan dugaan awal.
Dilansir dari New York Post, Rabu (4/8/2021), unggahan menjelaskan bahwa dua kepala itu disebabkan oleh mutasi genetik dan disebut sebagai polycephaly.
Kondisi tersebut umumnya diakibatkan oleh malformasi embrio yang sedang berkembang, baik karena faktor genetik atau lingkungan.
Para sukarelawan sejak saat itu melepaskan hewan tersebut kembali ke laut dan membuat peluang bertahan hidupnya menjadi tidak jelas.
Umumnya, hewan yang memiliki dua kepala tidak hidup lama atau bereproduksi karena keduanya akan sering bersaing untuk mendapatkan sumber daya.
Ini bukan pertama kalinya hewan polycephaly ditemukan. Pada 2019, seekor ular derik kayu berkepala dua ditemukan di New Jersey.
Itulah penemuan penyu berkepala dua yang diduga karena adanya mutasi genetik yang disebut polycephaly. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Kasihan, Penyu Ini Terancam Punah Gara-Gara Dimitoskan Jadi Bahan Obat Kuat, duh!
-
Mutasi Genetik, Satu Keluarga Tak Punya Sidik Jari
-
"Berwajah Tersenyum", Penyu Langka Ini Bangkit dari Jurang Kepunahan
-
Terungkap Kenapa Penyu Makan Plastik, Bukan Cuma Tampilan Mirip Makanan
-
Ditemukan 28 Penyu Mati di Perairan Bengkulu, Ada Apa?
-
Ilmuwan Temukan 13 Gram Sampah Plastik di Perut Penyu Hijau Ini, Miris!
-
Kepalanya Tenggelam ke Cangkang, Aksi Komodo Makan Penyu Ini Bikin Geli
-
Miris, Bayi Penyu Ini Ditemukan Mati dengan 100 Plastik di Perutnya
-
Hampir Semua Penyu Hijau Betina, Ini Penyebabnya
-
Penyu Korban Tsunami Selat Sunda Diselamatkan, Susi Pudjiastuti Ucapkan Ini