Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Dari serbuk cula badak hingga teripang, reproduksi spesies hewan dan kehidupan tumbuhan, seringkali kalah cepat dari kematian sehingga terancam punah.
Kepunahan tersebut kian rentan terjadi khususnya jika makhsluk tersebut dikaitkan dengan obat-obatan dan afrodisiak (obat kuat), dengan takhayul.
Kekuatan takhayul manusia ditambah dengan keinginan untuk membumbui kehidupan seks seseorang telah menempatkan penyu yang mendiami semenanjung Panama di ambang kepunahan.
Dilansir dari Sputnik News, Olive Ridley Turtle, spesies penyu yang satu ini disebut-sebut jumlahnya telah menurun secara mengkhawatirkan.
Baca Juga
Telur dari spesies ini ditandai sebagai "rentan" dalam Daftar Merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam, karena dipanen secara ilegal.
Yakin bahwa telur memiliki kualitas afrodisiak yang kuat, pemburu mengambilnya langsung dari pantai untuk dijual di kota. Satu telur bisa dijual mulai dari 75 sen hingga satu dolar.
"Terutama pria berpikir bahwa dengan makan telur penyu mereka akan memiliki lebih banyak kesenangan seksual. Telur tidak akan membantu Anda. Mereka bukan afrodisiak," kata seorang konservasionis lokal yang terkait dengan LSM Fundacion Tortuguias seperti dikutip media.
LSM tersebut telah membuat misi untuk mengumpulkan telur yang baru diletakkan, kemudian menetaskannya di pasir di pembibitan yang dirancang khusus antara bulan Juli dan Februari.
Para konservasionis mengungkap berbagai ancaman yang dihadapi oleh kura-kura selain pemburu liar, seperti penangkapan ikan, perubahan iklim, dan aktivitas manusia.
Upaya untuk melakukan sesuatu tentang ancaman kepunahan penyu laut yang membayangi ditampilkan dalam agenda Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES) .
KTT satwa liar diselenggarakan oleh Panama City, tidak jauh dari Punta Chame, dengan peserta berharap dapat menemukan cara untuk memerangi pencurian dan perdagangan telur.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
-
Kompetisi Seks Viral di Swedia, Begini Isi Lomba Paling Kontroversial Ini
-
Kurang Ajar! Istri Gibran Dihina 'Budak Seks' di Twitter, Wali Kota Solo Diminta Tindak Tegas
-
Saham Pfizer Anjlok Seiring Menurunnya Permintaan Obat Covid
-
Katak Mountain Mist Australia Punah, Pemerintah Didesak untuk Berbenah
-
Ilmuwan Temukan Metode Baru untuk Penanganan Kanker Ginjal
-
Sempat Dikira Punah Sejak 80 Tahun, Kemunculan Binatang Pengurai Kayu di Australia Ini Bikin Heboh
-
Puluhan Anak di Gambia Meregang Nyawa, India Dituding Jadi Biang Keladi, Apa Sebab?
-
Efek Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Wanita Ini Teler saat Berkendara Tabrak Pemabuk Lain hingga Tewas
-
Dragon Ball Super: Seberapa Kuat Jin Kura-Kura?