Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan Indonesia, Adi Utarini masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia untuk 2021 versi Time.
Adi Utarini sendiri adalah Guru Besar sekaligus Peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ia berada di kategori Pioneers bersama penyanyi dan penulis lagu asal Amerika Serikat, Billie Eilish.
Profil Adi Utarini sendiri dituliskan langsung oleh Melinda French Gates, mantan istri Bill Gates yang kini bergelut di lembaga filantropi Bill and Melinda Gates Foundation sekaligus Founder di Pivotal Ventures.
Baca Juga
Dikutip dari TIME, Minggu (19/9/2021), Melinda bercerita bahwa ia kagum dengan profesor UGM tersebut ketika berada di Indonesia dan mengunjungi sebuah keluarga yang berada di dekat lab Adi Utarini di Yogyakarta, beberapa tahun lalu.
Dalam ceritanya, Melinda ingin mengetahui bagaimana Adi Utarini berhasil meyakinkan mereka, untuk membiarkannya melepas kawanan nyamuk Aedes Aegypti di sekitar lingkungan keluarga tersebut.
Aedes Aegypti sendiri adalah nyamuk yang menularkan virus demam berdarah.
"Kebanggaan mereka menjadi bagian dari kerjanya adalah adalah bukti kepercayaan yang diperoleh Utarini, dan terhadap urgensi yang dirasakan jutaan orang di dunia untuk melawan demam berdarah," tulis Melinda.
Menurut Melinda, demam berdarah atau DBD adalah salah satu penyakit menular di dunia yang penderitanya tak kunjung menurun.
Penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti ini memengaruhi hampir 400 juta orang setiap tahun.
Bahkan, lembaga kesehatan dunia atau WHO menyebut DBD adalah satu dari 10 ancaman terbesar bagi kesehatan dunia.
Adi Utarini tergabung dalam tim peneliti di World Mosquito Program untuk mencegah ancaman penyakit demam berdarah. Mereka melakukan inokulasi nyamuk ini dengan Wolbachia.
Wolbachia adalah bakteri yang tidak berbahaya bagi manusia, tapi bisa membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.
"Sebuah studi yang dipimpinnya adalah penelitian pertama yang membuktikan teknik ini berhasil menurunkan tingkat penyebaran DBD di lingkungan masyarakat," tulis Melinda.
Lebih lanjut, Melinda menyatakan hampir semua orang di Yogyakarta pernah terkena penyakit DBD. Dituliskan bahwa Utarini pernah selamat dua kali dari penyakit berbahaya ini.
Sebelumnya, Adi Utarini bersama tim penelitian World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta berperan penting dalam mengatasi penyakit demam berdarah di wilayah tersebut.
Mengutip laman Kagama UGM, Adi Utarini berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Yogyakarta sebesar 77 persen. Angka ini didapatkan karena wilayah tersebut diberikan nyamuk yang diinokulasi dengan Wolbachia.
Berkat itu, jurnal ilmiah Nature memasukkan Adi Utarini dalam daftar Ten People Who Helped Shape Science in 2020. Dan kini Ilmuwan Indonesia ini masuk dalam 100 orang paling berpengaruh di dunia 2021 versi Time. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
-
Penyebab Penurunan Muka Tanah Semarang, Dosen UGM: Akibat Penggunaan Air Berlebihan
-
Jalin Kerja Sama dengan UGM, Moonton Beri Beasiswa ke Mahasiswa Berprestasi
-
Lihat Penampilan Mahasiswi Kedokteran UGM di Foto Tahun 1978, Netizen Curiga Anak Orang Kaya
-
UGM Garap Prototipe Candi Borobudur versi Metaverse
-
Kolaborasi Huawei dan UGM Makin Erat dalam Pengembangan Talenta Digital
-
Pakar UGM: Tanah Virtual Metaverse Menjanjikan untuk Investasi Masa Depan
-
Usung Konsep Smart Farming 4.0, Dosen UGM Raih Hermes Startup Award 2020
-
Foto Anies Saat Jadi Mahasiswa di UGM Viral, Netizen Malah Nyinyir Begini
-
Inspiratif, Kisah Driver Ojol Jadi Dosen UGM