Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 20 September 2021 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkap laporan terbaru soal ukuran lubang ozon di atas Kutub Selatan pada 2021 ini.

Menurut hasil pengamatan ESA, lubang ozon di atas Kutub Selatan telah berukuran lebih besar dari Antartika pada 2021.

Lapisan ozon di atmosfer Bumi berfungsi untuk melindungi planet dari radiasi ultraviolet yang dipancarkan Matahari.

Beberapa dekade lalu, para ilmuwan memperingatkan adanya lubang yang menganggu di lapisan ozon.

Meskipun ada kemajuan dalam menutup kerusakan ozon tersebut, lubang itu terus muncul kembali di Kutub Selatan setiap tahun, mencapai ukuran maksimumnya sekitar September atau Oktober.

ESA menyebut bahwa lubang ozon tahun ini mirip dengan 2020, yang merupakan salah satu lubang ozon terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Data yang dikumpulkan satelit ESA Copernicus Sentinel-5P menunjukkan, lubang telah melebar dalam dua minggu terakhir.

Lubang lapisan ozon di Kutub Selatan 16 September 2021. [ESA]

Sekarang, lebih besar dari 75 persen lubang ozon pada musim yang sama sejak 1979. Ukurannya membuatnya lebih besar dari Antartika.

Sebelumnya pada 1980-an, pemerintah di seluruh dunia setuju untuk menghapus secara bertahap bahan kimia buatan manusia, termasuk beberapa aerosol, yang merusak lapisan ozon.

"Beberapa zat perusak ozon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia tetap berada di tratosfer selama beberapa dekade. Dengan kata lain, pemulihan lapisan ozon adalah proses yang sangat lambat dan panjang," tulis ESA dalam sebuah pernyataan, dikutip CNET, Senin (20/9/2021).

Lubang ozon masih berada di jalur pemulihan jangka panjang. Pada 2018, NASA memberikan bukti langsung pertama bahwa larangan penggunaan bahan kimia mengarah pada penipisan ozon yang lebih sedikit.

Para ilmuwan memprediksi lubang ozon di Kutub Selatan bisa menutup sekitar 2050. 

Itulah laporan terbaru hasil pengamatan ESA yang mengukur seberapa besar lubang ozon di atas Kutub Selatan telah berukuran lebih besar dari Antartika pada 2021. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Astronom Amati Asteroid Sebelum Menabrak Bumi, Jatuh di Mana?