Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana untuk melakukan penelitian bersama Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melakukan pemantauan karbon hitam.
Dalam pemantauan karbon hitam di Jakarta ini, bakal menggunakan teknologi mutakhir berupa alat AE33 Aethalometer.
Khalid menuturkan hasil dari riset bersama yang menggunakan teknologi mutakhir tersebut diharapkan dapat digunakan untuk melengkapi parameter pemantauan kualitas udara Jakarta serta kota-kota lainnya di Indonesia sehingga penentuan sumber pencemar bisa lebih komprehensif.
"Target penelitian pemantauan karbon hitam ini dalam kerangka pembangunan lingkungan yang bersih dan sehat," kata Kepala Pusat Riset Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir (PRTDRAN) ORTN BRIN Abu Khalid Rivai seperti dimuat Suara.com, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga
Karbon hitam adalah komponen dari partikel halus di udara yang merupakan hasil pembakaran, termasuk di antaranya dari kendaraan bermotor. Partikel ini termasuk polusi bisa merugikan manusia, menyebabkan kematian dini dan memicu pemanasan global.
Profesor riset sekaligus peneliti ahli utama PRTDRAN ORTN BRIN Muhayatun mengatakan telah dilakukan pemasangan alat AE33 Aethalometer di lokasi pemantauan AQMS Jakarta-1 yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia.
Ia menuturkan pemantauan menggunakan AE33 Aethalometer itu akan mampu menentukan kontribusi total karbon hitam, yaitu berapa persen yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan berapa persen yang berasal dari pembakaran biomassa.
Hasil kerja sama riset itu diharapkan dapat bermanfaat untuk merancang kebijakan yang tepat dan sesuai terkait pencemaran udara, termasuk untuk mendapat nilai tambah dari pengukuran karbon secara terus menerus dan mengkarakterisasi aerosol di Indonesia.
Pemantauan yang mulai dilakukan pada akhir April 2022 itu menggunakan alat AE33 Aethalometer yang merupakan bentuk kerja sama riset antara PRTDRAN ORTN dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, dengan dukungan ahli kualitas udara dari Universitas Rochester di New York, Amerika Serikat, serta ahli aerosol dari Eropa.
Aethalometer sebagai instrumen yang digunakan untuk pemantauan dan spesiasi karbon hitam secara real-time.
Dalam pemantauan karbon hitam, Aethalometer dapat dimanfaatkan untuk meneliti terkait kesehatan masyarakat dan kesehatan kerja, perubahan iklim, visibilitas, emisi sumber stasioner, emisi kendaraan dan mesin, modifikasi curah hujan, dampak pada hasil pertanian dan degradasi cagar budaya.
Rencananya alat pemantau karbon hitam akan dipasang di dua kota, yakni Jakarta dan Serpong di Tangerang Selatan, Banten.
Itulah rencana pemantauan karbon hitam di Jakarta yang akan dilakukan ORTN BRIN dengan alat AE33 Aethalometer. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Antisipasi Potensi Kekeringan, BRIN Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca
-
BRIN: Riset Alat Pendeteksi Tsunami InaBuoy Tidak Dihentikan
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku
-
Gerhana Matahari Hibrida 2023 Bisa Disaksikan dari Indonesia
-
Prediksi Badai Dahsyat yang Picu Polemik, Peneliti BRIN Akhirnya Minta Maaf
-
Klarifikasi BRIN Soal Badai Dahsyat: Itu Pendapat Personal, Kami Mengacu BMKG
-
BRIN: 2 Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem Makin Sering di Indonesia
-
BRIN: Riset Sesar Aktif Harus Ditingkatkan Guna Mitigasi Gempa