Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ahli paleontologi telah menemukan fosil kanguru raksasa yang diperkirakan berasal dari 42 ribu tahun silam.
Disebut fosil kanguru raksasa karena dipercayai menjadi nenek moyang kanguru Australia modern saat ini.
Namun genus baru fosil kanguru raksasa ini ditemukan di pegunungan Papua Nugini tengah.
Menurut para ahli, spesies terakhir dalam genus adalah sepupu kanguru abu-abu dan merah di Australia.
Baca Juga
Namun alih-alih terkait erat dengan keturunan Australia modern, fosil kanguru tersebut milik genus kanguru yang lebih primitif dan hanya ditemukan di Papua Nugini.
Para ilmuwan telah menamai hewan itu Nombe nombe, diambil dari nama Nombe Rockshelter, sebuah situs arkeologi dan paleontologi di Provinsi Chimbu, Papua Nugini, tempat fosil itu ditemukan.
Semasa hidupnya, kanguru Nombe tinggal di hutan hujan pegunungan yang beragam dengan semak lebat dan kanopi tertutup, di mana hewan itu memakan daun dari pohon serta semak menggunakan tulang rahangnya yang tebal.
"Fauna Nugini sangat menarik, tetapi sangat sedikit orang Australia yang memiliki banyak informasi atau ilmu tentang apa yang sebenarnya ada di sana," kata Isaac Kerr, kandidat PhD paleontologi dari Flinders University, dikutip dari Independent, Kamis (30/6/2022).
Berdasarkan penelitian, para ilmuwan menduga banyak spesies telah berevolusi dari bentuk purba kanguru, yang terletak di Papua Nugini pada Zaman Miosen akhir, sekitar lima hingga delapan juta tahun lalu.
Pulau-pulau di Papua Nugini dan daratan Australia dihubungkan oleh "jembatan darat" pada masa itu karena permukaan laut yang lebih rendah, dibandingkan dengan saat ini yang dipisahkan oleh Selat Torres.
Jembatan darat tersebut memungkinkan mamalia asli Australia pindah ke hutan hujan di Papua Nugini.
Namun ketika Selat Torres muncul, populasi hewan ini menjadi terpisah dari kerabat di Australia dan berevolusi secara terpisah agar sesuai dengan lingkungan di Papua Nugini.
Saat ini, para ilmuwan akan melakukan tiga penggalian paleontologi di dua lokasi berbeda di Papua Nugini selama tiga tahun mendatang.
Bekerja sama dengan kurator Museum dan Galeri Seni Papua Nugini, para ahli berharap dapat membangun minat lokal dalam paleontologi Papua Nugini.
Itulah penemuan fosil kanguru raksasa yang dipercaya sempat hidup 42 ribu tahun silam. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Sepupu dari T-rex, Hidup 76 Juta Tahun yang Lalu
-
Cari Cuan Asal-asalan, Negara Maju Dituding Jadi Biang Keladi Kerusakan Iklim
-
Ditemukan Fosil Predator Paling Tua, Berasal dari 560 Juta Tahun Silam
-
Ditemukan Fosil Spesies Dinosaurus Baru, Kecil Seukuran Kucing Rumahan
-
Ditemukan Fosil Reptil Terbang Terbesar di Dunia
-
Ditemukan Fosil Naga Laut Raksasa Berusia 180 Juta Tahun, Ini Penampakannya
-
Ditemukan Spesies Dinosaurus Baru dengan Hidung Besar
-
Ditemukan Fosil Berusia 125 Tahun, Diduga Simpan DNA Dinosaurus
-
Ditemukan 2 Spesies Dinosaurus Baru, Berusia 125 Juta Tahun
-
Ditemukan Fosil Penguin Raksasa, Tapi Masih Anak-anak