Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Badan antariksa Rusia, Roscosmos dilaporkan tengah bersegitegang dengan NASA memerdebatkan penggunaan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Keduanya nampak saling berebut penggunaan stasiun luar angkasa ISS tersebut.
Dmitry Rogozin, kepala Roscosmos, mengatakan, badan antariksa Rusia akan menggunakan bagiannya dari ISS untuk melakukan semua yang "dianggap perlu dan berguna".
Ini adalah perdebatan terbaru antara dua badan antariksa yang muncul setelah astronaut Rusia berpose dengan bendera yang menunjukkan propaganda anti-Ukraina.
Baca Juga
NASA mengkritik tindakan tersebut dengan alasan bahwa ISS adalah wilayah yang netral secara politik.
"NASA dengan keras menegur Rusia menggunakan ISS untuk tujuan politik dengan maksud mendukung perangnya melawan Ukraina," kata seorang juru bicara NASA, dikutip Independent, Selasa (12/7/2022).
Pada dasarnya, dia menambahkan, hal ini tidak konsisten dengan fungsi utama stasiun tersebut di antara 15 negara peserta internasional, yakni untuk memajukan ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi secara damai.
Sebagai tanggapan, Rogozin mengatakan bahwa Roscosmos akan melakukan semuanya yang dianggap perlu dan berguna di segmen Rusia.
Rogozin juga menyarankan agar mitra Barat untuk membatalkan sanksi yang dikenakan untuk negaranya.
Potret yang memulai perselisihan terbaru telah diunggah di saluran Telegram resmi Roscosmos pada awal pekan ini.
Itu menunjukkan kosmonot di segmen ISS Rusia memegang bendera Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk, serta merayakan keberhasilan militer Rusia di Ukraina.
Rogozin adalah salah satu pejabat tinggi Rusia yang telah menyerukan pendapatnya sejak invasi ke Ukraina dimulai.
Ia menggunakan akun Twitter resminya untuk menyerang kebijakan Amerika Serikat dengan berulang kali menyerukan agar sanksi diakhiri serta berdebat.
Terlepas dari pernyataan publik itu, kerja sama di ISS sebagian besar berlanjut sesuai rencana.
Itulah keramaian NASA dan badan antariksa Rusia yang memperebutkan penggunaan stasiun luar angkasa ISS. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
- Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Ini Perbedaan Pandemi dan Endemi
- Digandrungi Artis, Ini 5 Efek Samping Operasi Bariatrik
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
eShop Nintendo di Rusia Tutup, Ini Sebabnya
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Kebakaran Hutan di Rusia Telan Banyak Korban, Ribuan Damkar Dikerahkan
-
Rusia Berpeluang Kuasai Pangsa Bitcoin Hashrate Global, Ini Penyebabnya
-
Latah, Akhirnya Tinder Juga Angkat Kaki dari Rusia
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
One Punch Man: Apakah Saitama Bisa bernafas di Luar Angkasa?