Sabtu, 20 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Sabtu, 10 September 2022 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye yang dikuasai Rusia harus dihentikan, kata Rafael Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), memperingatkan "kecelakaan nuklir" yang membayangi di lokasi tersebut.

Dilansir dari Russia Today, dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (9/9/2022), Grossi mengatakan "situasi serius" telah berkembang di area pembangkit tersebut, yang terletak di Ukraina selatan.

"Infrastruktur listrik yang memberi makan kota Energodar, rumah bagi operator PLTN dan keluarga mereka, telah dihancurkan oleh penembakan switchyard di pembangkit listrik termal kota," kata Grossi..

"Ini sama sekali tidak bisa diterima. Fasilitas ini tidak akan bertahan. Oleh karena itu saya segera menyerukan penghentian segera semua penembakan di seluruh area," katanya, mengulangi seruannya untuk menciptakan "zona aman" di sekitar pembangkit listrik tersebut.

Direbut oleh pasukan Rusia di awal perang, pembangkit listrik tenaga nuklir dan sekitarnya telah berulang kali berada di bawah serangan rudal dan artileri dalam beberapa pekan terakhir.

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN. (Pixabay)

Sementara Rusia telah menyalahkan penembakan itu tepat di Kiev, Ukraina dan beberapa pejabat Barat terus menuduh Moskow menembaki fasilitas yang dikendalikan oleh pasukannya sendiri.

Rusia sebelumnya menolak proposal oleh Kiev dan sekutu Baratnya untuk menarik pasukan yang memberikan keamanan di sekitar fasilitas Zaporozhye, bersikeras bahwa Ukraina hanya akan menggunakan ini sebagai kesempatan untuk merebut pabrik.

Kementerian Pertahanan Rusia telah mengklaim Kiev telah berulang kali mengirim tim penyabot untuk merebut fasilitas itu di tengah kunjungan IAEA baru-baru ini ke lokasi tersebut.

BACA SELANJUTNYA

Kebakaran Hutan di Rusia Telan Banyak Korban, Ribuan Damkar Dikerahkan