Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sepasang fosil kaki burung terbesar di dunia akhirnya ditemukan oleh para peneliti di pedalaman Australia bagian tengah. Penemuan ini sekaligus mengungkap fakta mengejutkan mengenai hewan yang hidup di masa lampau.
Hewan ini termasuk dalam Thunderbird Stirton atau Dromornis Stirtoni. Secara penampilan, burung besar ini memang memiliki ciri-ciri yang aneh. Hewan ini dipercaya masih memiliki hubungan dengan unggas seperti ayam dan bebek.
Dilansir dari Science Alert, hewan ini memiliki paruh besar yang menjorok keluar. Tengkoraknya berukuran kecil pada tubuh yang memiliki tinggi 3 meter atau sekitar 10 kaki dan berat hewan ini mencapai setengah ton.
Karena bentuk badan yang cukup besar, burung jenis Dromonis Stirtoni ini tidak bisa terbang. Tidak heran lalu jika penemuan ini menjadi titik terang untuk para peneliti dapat mengetahui bagaimana hewan tersebut hidup di masa lampau.
Baca Juga
-
Kolaborasi POCO Indonesia dengan Basboi dan Rodagenic, Berkreasi dengan POCO F4 GT
-
Rekomendasi 10 HP RAM Jumbo di Bawah 3 Jutaan Rupiah Terbaik Oktober 2022: Ini Harga dan Spesifikasinya
-
Satoru Gojo vs Naruto Uzumaki, Siapa yang Menang dalam Pertarungan 1 Lawan 1?
-
Anaknya Terbaring Sakit, Tindakan Sang Ayah Ini Bikin Netizen Nangis
Melihat bentuknya saat ditemukan, Adam Yates sebagai seorang ahli paleontologi dan kurator ilmu Bumi di Museum dan galeri seni Nothern Territory yakin jika burung tersebut dikubur dalam keadaan yang utuh.
Sayangnya, para peneliti mengaku mengalami kesulitan menemukan sisa-sisa bagian tubuh lainnya dari hewan tersebut. Kemungkinan bagian tubuh lainnya ini berada di lokasi penggalian yang sama.
Fosil burung terbesar di dunia ini pertama kali ditemukan di Alcoota Reserve yang diketahui merupakan situs fosil padat yang berada sekitar 190 kilometer ke arah timur laut Alice Springs.
Melihat penemuan sebelumnya, para peneliti yakin bahwa burung terbesar berjenis Dromornis Stirtoni ini adalah penjelajah tinggi pada ekosistem yang kering. Secara garis besar, hewan ini nampak mirip dengan unta.
Catatan fosil menunjukan bahwa burung Dromornis Stirtoni ini berada pada rentang waktu 25 juta tahun yang lalu. Namun, pada akhir zaman Miosen Australia saat kekeringan terjadi, hewan ini justru tidak mampu bertahan dan punah.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Penjelasan Elon Musk Kenapa Logo Burung Biru Twitter Berubah Jadi Anjing
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya