Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para peneliti di balik studi baru berpendapat bahwa gempa frekuensi rendah yang terdeteksi di Planet Merah dapat mengarah pada keberadaan magma jauh di dalam perut Mars.
Meskipun sejauh ini tidak ada jejak kehidupan yang ditemukan di Mars, tampaknya Planet Merah mungkin agak "hidup" dalam hal aktivitas vulkanik, sebuah tim peneliti internasional memaparkan seperti dilansir dari Sputnik News.
Menggunakan data yang disediakan oleh pendarat InSight NASA mengenai serangkaian gempa marsempat frekuensi rendah, para peneliti yang dipimpin oleh Simon Stahler dari Institute of Geophysics di ETH Zurich mendalilkan bahwa aktivitas seismik yang terdeteksi oleh pesawat terutama berasal dari serangkaian celah di permukaan planet, yang dikenal sebagai Cerberus Fossae.
"Kami menunjukkan bahwa karakter spektral dari marsquake frekuensi rendah yang lebih dalam menunjukkan wilayah sumber yang lemah secara struktural dan berpotensi hangat yang konsisten dengan aktivitas magmatik baru-baru ini pada kedalaman 30-50 km," tulis para peneliti dalam karya mereka, yang diterbitkan minggu ini di jurnal Nature Astronomy.
Baca Juga
-
Cara Video Call Whatsapp di Laptop, Mudah dan Praktis
-
Baru Flash Sale Perdana, Xiaomi Berhasil Jual Redmi Note 12 Sebanyak 350,000 Unit
-
Lihat Mobil Parkir di Tempat Seperti Ini, Netizen: Kelas, Penuh Perjuangan
-
Daftar Harga HP Oppo Terbaru November 2022, Simak sebelum Membeli
-
Daftar Harga HP Vivo Terbaru November 2022, Mana yang Jadi Incaranmu?
Tim juga mencatat warna yang jelas lebih gelap dari endapan debu di daerah yang dimaksud, dengan Stahler menyarankan itu "menandakan bukti geologis dari aktivitas vulkanik yang lebih baru, mungkin dalam 50.000 tahun terakhir - relatif muda, dalam istilah geologis," menurut siaran pers oleh ETH Zurich.
"Temuan kami mengkonfirmasi bahwa Cerberus Fossae mewakili pengaturan tektonik unik yang dibentuk oleh proses magmatik hari ini dan aliran panas yang meningkat secara lokal," tulis para peneliti.
Beberapa getaran di Mars, bagaimanapun, terjadi karena pengaruh luar daripada karena aktivitas tektonik, karena penyebab gempa mars berkekuatan 4 yang terdeteksi pada 24 Desember tahun lalu akhirnya ditelusuri ke dampak meteoroid yang meninggalkan kawah besar di permukaan Planet Merah.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
-
Honkai Impact 3 Siap Rilis Update v7.2 Sayap Menuju Mars
-
Gandeng Lonely Planet, Realme 11 Pro Series 5G Siap Rilis ke Indonesia
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Ilmuwan Ungkap Teori Iklim Bumi Baru, Zaman Es Terbantahkan?
-
Kolaborasi Planet Ban dan Gojek, Hadirkan Program Khusus Mitra Driver
-
Apakah Abu Vulkanik Sama dengan Pasir untuk Konstruksi?