Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi Sesar Cugenang yang baru memicu Gempa Cianjur, bukan Sesar Cimandiri dalam perkiraan sebelumnya.
BMKG menyampaikan kalau Gempa Cianjur, Jawa Barat merupakan patahan baru yang dinamakan Patahan atau Sesar Cugenang.
"Berdasarkan hasil analisis focal mechanism serta memerhatikan posisi episenter gempa utama dan gempa susulan, dapat diketahui bahwa patahan pembangkit gempa bumi Cianjur merupakan patahan baru," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Sebelumnya BMKG menduga bahwa gempa Cianjur disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri. Dugaan ini sebelumnya juga sudah diragukan oleh sejumlah ilmuwan di Tanah Air. Mereka menduga gempa mematikan pada 21 November itu dipicu oleh sesar misterius yang belum terpetakan.
Baca Juga
Lebih lanjut Daryono mengemukakan, berdasarkan analisis mekanisme pergerakan patahan dan episenter gempa utama serta susulan, patahan itu mengarah ke N 347 derajat timur dan kemiringan (dip) 82,8 derajat dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral stike-slip).
Ia menyampaikan, BMKG merekomendasikan pemukiman di daerah seluas 8,09 kilometer persegi dengan hunian sekitar 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang, meliputi sebagian Desa Talaga, Sarampad, Nagrak, dan Cibulakan untuk direlokasi.
"Berdasarkan zona bahaya tersebut di atas, maka area yang terdokumentasi untuk direlokasi adalah area seluas 8,09 KM2 dengan hunian sebanyak kurang lebih 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang, meliputi sebagian Desa Talaga, Sarampad, Nagrak, Cibulakan," paparnya.
"Zona bahaya merupakan zona yang rentan mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan," kata Daryono.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa gempa Cianjur merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal.
"Hasil monitoring BMKG hingga Kamis, 8 Desember 2022, pukul 12.00 WIB telah terjadi sebanyak 402 kali gempa susulan yang makin melemah secara fluktuatif, dengan frekuensi kejadian makin jarang. Magnitudo terbesar 4,3 dan terkecil 1,0," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta agar zona-zona yang direkomendasikan direkolasi itu sebaiknya tidak dibangun pemukiman.
"Zona bahaya itu dikosongkan dari hunian, tetapi bisa untuk dimanfaatkan untuk non hunian misalnya untuk persawahan, area resapan, konservasi, dihutankan, tapi jangan dibangun rumah lagi," tuturnya.
Itulah penjelasan BMKG soal identifikasi Sesar Cugenang yang baru memicu Gempa Cianjur, bukan Sesar Cimandiri. (Suara.com/ Liberty Jemadu)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, Langsung Diikuti Beberapa Gempa Susulan
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
El Nino 2023 Diprediksi Melanda Indonesia, Ini Dampak dan Tanda-tandanya
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
BMKG Menyarankan Masyarakat Tampung Air Hujan Jelang Kemarau
-
Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Sekarang, Ini Penjelasan BMKG
-
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai
-
Link Live Streaming Gerhana Matahari Hibrida, Pengamatan Langsung dari Indonesia
-
Gempa M 6,6 Guncang Tuban, Lebih dari 30 Wilayah Terdampak Getarannya
-
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Barat Laut Tuban Jatim, "Gempa" dan "Kerasa" Trending di Twitter