Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada bulan Oktober, Departemen Pertahanan AS mengeluarkan permintaan informasi (RFI) untuk menilai bagaimana pesawat listrik baru dapat dikerahkan untuk operasi militer.
Dilansir dari Sputnik News, Pentagon mengatakan bahwa RFI, yang "semata-mata untuk tujuan perencanaan," bertujuan "untuk lebih memahami manfaat biaya saat ini" dari pesawat.
Pentagon terus bergerak menuju peluncuran pesawat listrik pertamanya di tengah perang teknologi dengan China, sebuah outlet media AS telah melaporkan.
Menurut outlet tersebut, produsen drone China DJI saat ini memiliki sekitar 74% pangsa pasar global, dan Departemen Pertahanan AS (DoD) khawatir tentang kemungkinan skenario di mana drone-nya menjadi "alat untuk spionase China di langit AS."
Baca Juga
Outlet tersebut mencatat bahwa program Agility Prime Angkatan Udara AS (USAF) telah memompa lebih dari $100 juta ke dalam pesawat bertenaga baterai yang dikenal sebagai kendaraan "electric vertical takeoff and landing" (eVTOL) sejak 2020.
Dengan sejumlah perusahaan AS mengembangkan eVTOL untuk penggunaan sipil sebagai taksi udara dan pesawat angkut, Pentagon dilaporkan berencana untuk menggunakan pesawat listrik dalam peran utilitas untuk mengangkut orang dan kargo yang jauh dari landasan udara dengan biaya lebih rendah daripada helikopter konvensional.
"Karena mereka diam, mereka mungkin juga berguna untuk menyelipkan pasukan di belakang garis musuh dan untuk melakukan operasi penyelamatan," kata outlet media AS, merujuk pada Will Roper, yang meluncurkan program Agility Prime ketika dia menjabat sebagai kepala pengadaan USAF di bawah pemerintahan Trump.
Outlet tersebut mengutip Roper yang mengatakan bahwa "keterlibatan USAF membuktikan bahwa ini adalah pesawat sungguhan â bukan mainan, bukan mobil terbang."
Dia menambahkan bahwa beralih ke pengadaan pesawat listrik akan menjadi "tonggak besar" di Departemen Pertahanan AS (DoD) karena beberapa perusahaan yang berpartisipasi dalam program Agility Prime percaya bahwa militer akan mulai mengakuisisi eVTOL pada tahun 2024.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Kode GTA PS2 Pesawat Lengkap dengan Serenteng Cheat Lain
-
Viral Momen Penghancuran Vape di Sekolah, Netizen: Belajar yang Bener Dulu Dek
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
5 Rekomendasi Game Pesawat Terbang, Rasakan Serunya Jadi Pilot!
-
Bawa Sertifikasi Standar Militer, Ini Penampakan HP Tangguh Nokia XR30
-
YouTuber Ini Beli Tiket Pesawat Seharga Rp 15 Ribu hingga Rp 7,4 Miliar, Begini Fasilitasnya
-
5 Game Pesawat Tempur Terbaik Android, Seru Abis
-
Syarat Naik Kereta dan Pesawat Terbaru dengan Aplikasi SATUSEHAT
-
Server Pentagon Bocor selama Beberapa Pekan, Informasi Sensitif Rentan Tersebar
-
Cara Pesan Tiket Pesawat di Tiket.com: Ikuti 6 Langkah Berikut