Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - NASA telah mengeluarkan peringatan jika China bisa saja akan mengklaim wilayah di Bulan sebagai miliknya. Bagaimana hal ini bisa sampai terjadi?
Pimpinan NASA menjelaskan kalau China bisa mengalahkan Amerika Serikat (AS) dalam mendirikan pangkalan permanen di permukaan Bulan, mereka akan mencoba mengklaim wilayah di sana.
Bill Nelson petinggi badan antariksa AS tersebut mengatakan kalau negaranya sedang dalam perlombaan luar angkasa baru dengan China dan bahwa ketegangan geopolitik antara kedua negara di Bumi dapat meluas ke Bulan.
"Itu adalah fakta, kita sedang dalam perlombaan luar angkasa," kata Nelson kepada Politico dilansir laman Independent, Selasa (3/1/2023).
Baca Juga
"Dan memang benar bahwa kita sebaiknya berhati-hati agar mereka tidak sampai ke suatu tempat di Bulan dengan kedok penelitian ilmiah. Dan tidak di luar kemungkinan mereka berkata, 'Jangan keluar, kami di sini, ini wilayah kami'." lanjutnya.
Mantan komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) Terry Virts juga menyuarakan keprihatinannya, mengutip "potensi kerusakan" di pihak China.
Komentar tersebut menyusul laporan baru-baru ini dari Departemen Pertahanan AS yang merinci keadaan program luar angkasa China saat ini, termasuk kemampuannya untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa yang mampu mendarat di sisi jauh Bulan.
Laporan setebal 196 halaman, yang diterbitkan pada November, juga meramalkan niat Presiden Xi Jinping, serta potensi perlombaan antariksa kedua.
"Tujuan Beijing adalah menjadi kekuatan luar angkasa yang berbasis luas dan berkemampuan penuh. Program luar angkasanya yang berkembang pesat â nomor dua setelah Amerika Serikat dalam jumlah satelit yang beroperasi â merupakan sumber kebanggaan nasional dan bagian dari âImpian Chinaâ Ketua Xi Jinping untuk membangun China yang kuat dan makmur," kata laporan tersebut.
"China sedang mengembangkan kemampuan berbasis luar angkasa canggih lainnya, seperti inspeksi dan perbaikan satelit. Setidaknya beberapa dari kemampuan ini juga bisa berfungsi sebagai senjata." lanjut laporan tersebut.
China secara konsisten membantah kekhawatiran tentang motifnya.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington mengatakan bahwa beberapa pejabat AS telah berbicara dengan tidak bertanggung jawab untuk menggambarkan upaya ruang angkasa China yang normal.
"China selalu menganjurkan penggunaan ruang angkasa secara damai, menentang persenjataan dan perlombaan senjata di luar angkasa," ucapnya.
Itulah peringatan NASA yang menyebut kalau China bisa saja mengklaim wilayah di Bulan jika berhasil mengalahkan AS. (Suara.com/ Dythia Novianty)
Tag
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China