Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Perang dagang antara AS dan China berlanjut makin intens. Situasi ini, yang telah menyebabkan dampak buruk pada banyak perusahaan, terutama Huawei.
Tak berhenti sampai situ, Gedung Putih meluncurkan kemitraan dengan India pada hari Selasa (31/1/2023) dan diperkirakan Presiden Joe Biden akan membantu negara-negara sekutunnya bersaing dengan China dalam hal peralatan militer, semikonduktor, dan kecerdasan buatan.
Dilansir dari Gizmochina. Situasi ini, yang mencakup perusahaan di kedua negara, didasarkan pada saling menguntungkan.
Seperti yang Anda ketahui, infrastruktur telekomunikasi India terutama terdiri dari perusahaan-perusahaan China, termasuk Huawei.
Baca Juga
Presiden Joe Biden ingin mengubah itu dan memiliki infrastruktur baru yang dibangun di kawasan itu oleh perusahaan-perusahaan AS.
Selain itu, militer India yang saat ini bergantung pada Rusia, juga akan memiliki akses ke senjata AS modern.
Inisiatif ini juga mencakup upaya bersama pada ruang angkasa dan komputasi kuantum berkinerja tinggi.
General Electric telah meminta izin dari pemerintah AS untuk memproduksi mesin jet. Kolaborasi juga akan berlaku untuk semikonduktor, AI, dan teknologi penting lainnya.
Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, dan mitranya dari India, Ajit Doval, bertemu dengan pejabat senior dari kedua negara di Gedung Putih meluncurkan Inisiatif AS-India tentang Teknologi Kritis dan Berkembang.
"Tantangan yang lebih besar yang ditimbulkan oleh Tiongkok mencakup praktik ekonominya, langkah militernya yang agresif, upayanya untuk mendominasi industri di masa depan, dan untuk mengendalikan rantai pasokan di masa depan telah berdampak besar pada pemikiran di Delhi," ungkap Sullivan.
Perjanjian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat serius bagi kedua negara. Misalnya, General Electric meminta izin kepada pemerintah AS untuk memproduksi mesin jet dengan India yang akan memberi daya pada pesawat yang dioperasikan dan diproduksi oleh India.
Menurut Gedung Putih peninjauan terkait hal ini sedang berlangsung. India menjadi pihak yang baru-baru ini join kongsi barat, setelah sebelumnya dilakukan oleh Jepang dan Belanda terkait perang teknologi melawan China.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
7 Makanan Jepang di Anime Suzume no Tojimari
-
Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya
-
5 Cara Bilang I Love You Pakai Bahasa Jepang, Cocok untuk Nembak Gebetan
-
Lihat Foto Jadul Siswi Belanda dan Indonesia, Netizen Malah Teringat Suzzanna
-
Lagi Merebak di AS, Narkoba Zombie Ini Bikin Busuk Jaringan
-
5 Artis Indonesia yang Ternyata Wibu, Nomor 4 Banyak yang Nggak Percaya
-
Urutan 5 Pemain Bola Terjago Timnas Jepang di Anime Tsubasa, Nomor 4 Bikin Nggak Nyangka
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
Asus Bawa ROG Ally ke Jepang, Kini Sudah Open PO
-
Bermodal Pistol Nintendo Jadul, Orang Ini Sukses Merampok Toko tetapi Akhirnya Diringkus