Kamis, 25 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Senin, 27 Februari 2023 | 08:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan di tengah peningkatan kasus flu burung (H5N1) baru-baru ini di Kamboja. Pihak berwenang di negara Asia Tenggara itu baru-baru ini melaporkan bahwa dua orang telah tertular penyakit tersebut, dengan satu orang akhirnya meregang nyawa.

Dilansir dari RT.com, Dr Sylvie Briand pada Jumat (24/2/2023), direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi WHO, menggambarkan tren terbaru dalam penyebaran virus sebagai "mengkhawatirkan." Dia juga mengatakan organisasi itu sedang meninjau penilaian risiko globalnya.

"WHO mengambil risiko dari virus ini dengan serius dan mendesak kewaspadaan yang tinggi dari semua negara," kata pejabat itu.

Menurut Briand, selain meningkatnya jumlah kasus pada burung, situasi serupa sedang disaksikan pada mamalia, termasuk manusia.

Pada Kamis pekan lalu, pihak berwenang Kamboja melaporkan bahwa seorang gadis berusia 11 tahun telah meninggal karena flu burung, dengan ayahnya juga dinyatakan positif. Kontak mereka saat ini sedang diperiksa.

Mengomentari kasus ini, Briand menunjukkan bahwa belum jelas apakah sebenarnya ada penularan dari manusia ke manusia atau apakah kedua individu tersebut telah tertular virus hanya karena "paparan mereka terhadap kondisi lingkungan yang sama," yaitu, kontak dekat dengan burung yang terinfeksi atau hewan lain.

Ilustrasi burung gagak. (Pixabay/ Ratnesh Kumar)

Perwakilan WHO mengatakan kepada wartawan bahwa organisasi itu berhubungan dekat dengan pihak berwenang Kamboja untuk setiap pembaruan.

Sementara H5N1 telah ada selama lebih dari dua dekade sekarang, strain baru bernama clade 2.3.4.4b muncul pada tahun 2020, yang mengarah ke rekor jumlah kematian di antara burung liar dan unggas domestik dalam beberapa bulan terakhir.

Data yang dikumpulkan sejauh ini menunjukkan bahwa subtipe novel biasanya tidak menyebabkan penyakit yang signifikan pada manusia. Sampai saat ini, WHO hanya mengetahui setengah lusin kasus, kebanyakan dari mereka ringan.

Awal bulan ini, organisasi tersebut menilai risiko yang ditimbulkan pada manusia oleh H5N1 sebagai rendah.

Namun demikian, pengawas kesehatan global sudah meningkatkan upaya kesiapsiagaannya, mencatat bahwa ada beberapa antivirus yang tersedia, serta 20 vaksin berlisensi, jika situasinya memburuk.

Menurut WHO, total 868 kasus infeksi manusia yang melibatkan berbagai jenis flu burung dilaporkan antara Januari 2003 dan Januari 2023, dengan 457 di antaranya terbukti fatal.

BACA SELANJUTNYA

Jadwal dan Link Nonton Mobile Legends di SEA Games 2023, Jangan Sampai Ketinggalan