Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Biokomputer futuristik yang menggunakan sel otak manusia dapat segera menjadi sangat nyata.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan Universitas Johns Hopkins dan diterbitkan dalam "Frontiers in Science" menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk menggunakan organoid otak yang diambil dari sampel kulit manusia kecil, sehingga merevolusi industri hi-tech.
"Biokomputer adalah upaya besar untuk memadatkan daya komputasi dan meningkatkan efisiensinya untuk melewati batas teknologi kami saat ini," klaim tim peneliti, dilansir dari Sputnik News.
Tim ilmiah menggunakan jaringan otak seukuran titik pena untuk eksperimen, seperti perangkat keras biologis.
Baca Juga
-
Redmi Watch 3 Lite Lolos Sertifikasi, Siap Rilis di Pasar Global?
-
Spesifikasi PC Wo Long Fallen Dynasty, Game Action RPG Era Three Kingdoms
-
Setelah Brasil, CEO Akui RRQ Akan Segera Buat Tim untuk Gabung MDL Filipina
-
Kode Redeem Genshin Impact 2 Maret 2023, Dapatkan Primogems Gratis
-
Gandeng Tanivest, Startup INDICO Kembangkan Digitalisasi Pertanian
Para peneliti menekankan bahwa meskipun komputer dapat mengalahkan otak manusia dalam perhitungan, ketika datang untuk membuat keputusan logis yang kompleks, mereka gagal.
"Otak masih tak tertandingi oleh komputer modern. Frontier, superkomputer terbaru di Kentucky, adalah instalasi seluas $600 juta, 6,800 kaki persegi. Hanya pada bulan Juni tahun lalu, itu melebihi untuk pertama kalinya kapasitas komputasi satu otak manusia - tetapi menggunakan energi jutaan kali lebih banyak," kata ilmuwan utama.
Para spesialis mulai tumbuh dan merakit sel-sel otak menjadi organoid fungsional menggunakan sampel kulit manusia.
Kemudian mereka memprogram ulang sel-sel ini menjadi embrionik, keadaan seperti sel induk. Tim ilmiah berharap dapat membangun Superkomputer dengan organoid ini.
Mereka percaya bahwa bagian biologis ini akan mengurangi tuntutan konsumsi energi AI. Eksplorasi ilmiah juga membuka pintu untuk penelitian baru tentang ilmu saraf.
"Ini membuka penelitian tentang bagaimana otak manusia bekerja. Karena Anda dapat mulai memanipulasi sistem, melakukan hal-hal yang tidak dapat Anda lakukan secara etis dengan otak manusia," klaim peneliti.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Inilah 5 Penyebab Sakit Leher, Waspadai Saraf Kejepit!
-
Apa Beda Fungsi SPSS dan Microsoft ke Excel?
-
Penyakit Mata Apa Saja yang Bisa Timbul akibat Terlalu Sering Menatap Layar HP dan Komputer?
-
Nadiem Makarim Ungkap Seharusnya Seperti Apa Ilmu Komputer di Sekolah
-
Implan Chip pada Otak Besutan Elon Musk Dinilai Terlalu Dini, Baterai Lithium Berpotensi Bahaya
-
Cara Membaca Kode Tipe Prosesor Intel: Simak Arti Tipenya Biar Nggak Salah Pilih
-
FBI Kelabakan Jaringan Komputernya Dibobol Hacker
-
Geekbench 6 Hadir untuk Mengetes HP yang Kini Makin Canggih
-
Bikin Bingung, Inilah Perbedaan Prosesor dengan Chipset
-
Perusahaan Ini Kembangkan Implan Chip untuk Otak, Bisa Bantu Penderita Penyakit Neurologis