Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah paten dapat memunculkan banyak aplikasi potesnial untuk teknologi masa depan. Pada hari Kamis (10/01/2019), Amazon mengajukan sebuah paten teknologi baru yang akan dapat berguna untuk Alexa.
Amazon menemukan cara baru untuk mendeteksi ''serangan replay'' dalam sistem otentikasi berbasis suara.
Serangan replay adalah bentuk serangan jaringan di mana transmisi data valid secara jahat atau curang diulangi.
Itu juga dikenal sebagai ''serangan playback'' dan ''serangan man-in-the-middle''.
Baca Juga
Dalam artian lain, pelaku akan memutar ulang pesan dari konteks berbeda ke dalam protokol keamanan target yang dituju.
Amazon sepertinya sedang mencoba mencari tahu atau berpotensi menemukan sebuah cara untuk melindungi sistem berbasis suara.
Speaker pintar yang sudah ditenagai oleh asisten virtual Alexa sepertinya tidak akan mudah ditipu oleh ''serangan replay''.
Amazon mendasarkan perlindungan barunya pada sesuatu yang disebut dengan ''watermark signal''.
Ketika perangkat mendengar perintah seperti ''buka brankas'', sistem pengenalan dapat mengetahui bahwa itu adalah suara asli atau bukan.
Apabila tidak memiliki ''watermark signal'' maka perangkat akan mengonfirmasi bahwa perintah suara adalah replay dari rekaman.
Perangkat secara otomatis akan menolak perintah sehinga pengguna tidak akan ''dicurangi''.
Dikutip dari Digital Trends, jika resmi meluncur, teknologi ini semakin mengukuhkan bahwa Amazon akan menguasai semua karakteristik pengguna.
Tahun 2018, Electronic Frontier Foundation (EFF) mengangkat kekhawatiran tentang paten Amazon lain yang akan memungkinkan Alexa untuk mengenali berbagai karakteristik pengguna.
Karakter tersebut termasuk aksen dan keadaan emosi bahkan hingga etnis, jenis kelamin, usia serta latar belakang.
Apabila data ini jatuh di tangan orang yang salah, maka itu dapat mengganggu dan berpotensi dicuri oleh teroris.
Paten teknologi baru mungkin akan memudahkan dan memberikan rasa aman terhadap pengguna, namun di sisi lain data tersebut bisa menjadi pisau bermata dua.
Terkini
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
Berita Terkait
-
Ribuan Aplikasi Android Mulai Bisa Digunakan di Windows 11
-
Amazon PHK Massal 9.000 Karyawan, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Nggak Nyangka, Pengembang ChatGPT Ternyata Mantan Jebolan Google dan Meta
-
Kolaborasi Genshin Impact dan Amazon, Wind Glider Spesial untuk Prime Gaming
-
CEO Ngaku Amazon Sudah Pernah Membuat Teknologi Mirip ChatGPT
-
Dereta Teknologi Terkini yang Dipamerkan MediaTek di CES 2023
-
Susul Microsoft, Induk Perusahaan Google PHK 12 Ribu Pekerja
-
Kaleidoskop 2022: Ini 9 Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK Besar-besaran
-
Berkolaborasi dengan Amazon, Warner Bros Bakal Bikin Serial Animasi DC?
-
Dituduh Mainkan Harga iPhone dan iPad, Apple dan Amazon Kena Gugatan