Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 27 Juni 2019 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kasus pengembalian paket smartphone Huawei oleh FedEx ternyata berbuntut panjang. Kali ini, perusahaan pengiriman barang ini malah menggugat pemerintah Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, FedEx mengembalikan sebuah paket berisi smartphone Huawei P30 Pro. Paket ini awalnya hendak dikirimkan dari Inggris ke AS.

FedEx mengaku tidak bisa mengirimkannya karena alasan persoalan antara pemerintah AS dengan China dan Huawei. Karena itu paket smartphone Huawei P30 Pro tersebut dikembalikan.

Setelah kasus ini, FedEx menjadi sorotan bahkan dianggap sebagai pihak yang disalahkan. Terlebih lagi perusahaan pengiriman barang lain tetap bersedia mengirimkannya.

Namun kini, FedEx dilaporkan melayangkan gugatan kepada Departemen Perdagangan AS karena melakukan pemberlakuan larangan ekspor.

Melansir dari Tech Crunch, gugatan FedEx ini diterima pengadilan distrik Columbia. Perusahaan ini menuntut peraturan larangan ekspor yang diatur dalam Peraturan Administrasi Ekspor (EAR) yang didapatkan FedEx.

"Kami menghubungi Departemen Perdagangan hari ini dan mengatakan bahwa meningkatnya pembatasan ekspor impor dalam berbagai sengketa geopolitik dan perdagangan hanya menciptakan beban bagi FedEx," kata CEO FedEx, Fred Smith kepada Fox News.

FedEx tolak kirim smartphone Huawei P30 Pro dari Inggris ke AS. (Twitter/ @saschasegan).

Lebih lanjut lagi, FedEx juga telah berusaha mematuhi undang-undang dan peraturan ekspor impor AS untuk menyaring pengiriman yang masuk dalam blacklist.

Namun menurut bos FedEx, pemerintah AS mengharapkan perusahaan untuk bertindak dan membuat peraturan khusus didasarkan oleh hukum ekspor impor ini.

"FedEx meruapakan perusahaan transportasi bukan agen penegak hukum," ungkap Fred Smith.

Menurut laporan The Verge, pemerintah China ingin menyelidiki FedEx. China curiga FedEx menolak paket smartphone Huawei ini sebagai langkah yang sama seperti Presiden AS Donald Trump memblokir perusahaan teknologi ini.

Bahkan China menanggapi serius masalah FedEx ini sebagai pelanggaran hak dan kepentingan konsumen yang sah. Hal ini membuat perusahaan pengiriman barang ini makin terpojok.

Nampaknya kelanjutan drama smartphone Huawei ini makin memanaskan suasana. Kita tunggu saja apa sikap pemerintah AS pada gugatan FedEx tersebut.

BACA SELANJUTNYA

Pemerintah AS Kepergok Beli Data Personal Warga, Ngeri!