Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Minggu, 25 Oktober 2020 | 07:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - WhatsApp termasuk aplikasi perpesanan yang sangat populer mengingat penggunaannya sederhana dan tentu "gratis". Tak lagi gratis sepenuhnya, sebuah layanan baru di WhatsApp mengharuskan pelanggan harus membayar.

Pada Kamis (22/10/2020) Facebook Inc mengumumkan bahwa aplikasi perpesanan WhatsApp akan mulai menawarkan pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) dan layanan hosting.

Mereka bakal meningkatkan pendapatan dari aplikasi sembari membangun infrastruktur e-commerce milik perusahaan. Facebook sepertinya bakal mengoptimalkan WhatsApp untuk menunjang pendapatan mereka.

Sebagai informasi, Facebook telah membeli WhatsApp pada 2014 dengan harga 19 miliar dolar atau Rp 279 triliun, namun dianggap lambat dalam meraih keuntungan.

Dengan layanan baru di atas, perusahaan dapat membenamkan bisnis penjualan produk di dalam WhatsApp melalui Facebook Shops, toko online yang diluncurkan pada Mei 2020.

Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/arivera)

Dikutip dari Gizchina, bersumber laporan dari Reuters, perusahaan bakal menawarkan pengalaman belanja terpadu di seluruh aplikasi Facebook.

Chief Operating Officer (COO) WhatsApp Matt Idema, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa alat belanja (shopping tool) baru akan diluncurkan tahun ini. Adapun layanan hosting pesan, akan tersedia secara resmi untuk digunakan sekitar tahun depan.

Layanan berbayar akan ditujukan pada pengguna WhatsApp Business. Perusahaan juga akan memasuki sektor komputasi awan (cloud computing), di mana layanan pelanggan berkemampuan untuk menyimpan pesan mereka di server Facebook.

Idema mengatakan bahwa WhatsApp akan menawarkan layanan hosting gratis untuk mencoba menarik pelanggan baru yang membayar ke layanan mereka, dan mengenakan biaya 0,5 sen hingga 9 sen per pesan yang dikirim.

Aplikasi ini memiliki basis pelanggan yang relatif kecil dari puluhan ribu bisnis, sementara puluhan juta menggunakan tool gratis lebih terbatas yang ditujukan untuk bisnis kecil.

Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/antonbe)

Secara total, Idema mengklaim bahwa lebih dari 175 juta orang berinteraksi terkait bisnis (WhatsApp Business) setiap hari di platform mereka.

"Pendapatan WhatsApp masih kecil saat ini, dibandingkan dengan Facebook pada umumnya, tapi menurut kami peluangnya cukup besar," kata Matt Idema.

Idema menambahkan chat terkait bisnis menggunakan layanan hosting baru akan mengungkapkan notifikasi bahwa percakapan tersebut disimpan di tempat lain dan tidak dilindungi oleh enkripsi end-to-end di WhatsApp.

Terkait layanan WhatsApp itu, Facebook tidak akan menggunakan data pesan yang di-hosting pada servernya untuk tujuan bisnis lain, klaim Idema.

BACA SELANJUTNYA

Dorong Pertumbuhan Bisnis Messaging, ADA Memperkuat Kemitraan Strategis dengan Meta