Jum'at, 19 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Minggu, 11 April 2021 | 19:53 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Menutup MPL Season 7 Week 7, pertaruhan papan atas klasemen mempertemukan ONIC dan EVOS Legends. Sempat tumbang di tangan sang macan, apakah tim landak mampu meraih kemenangannya?

ONIC mengambil first pick di game pertama dengan Drian bersama Selena, Kiboy dengan Pacquito, Sanz dengan Granger, CW dengan Lunox dan Butsss dengan Baxia.

Sebagai penantang, EVOS Legends membawa Rekt dengan Grock, Luminaire dengan Rafaela, Clover dengan Pharsa, Ferxic dengan Bruno dan Antimage dengan Esmeralda.

Bermain cepat, EVOS Legends menumbangkan Lunox milik CW sebagai first blood. Sebagai pembalasan, Sanz mengambil triple kill di menit ke-2 dan langsung membuat ONIC unggul secara poin kill.

Kontes turtle di tengah membuat tiga pemain ONIC tumbang. Di sisi lain, Sanz mampu melakukan solo kill dengan tumbangnya Rekt di menit ke-4. Walaupun bermain agresif, kedua tim sama-sama bermain dalam tempo yang lambat.

Game pertama ONIC vs EVOS Legends. (youtube/MPL Indonesia)

Hingga menit ke-9, ONIC yang cukup cepat berhasil unggul poin kill 13-8 atas EVOS Legends. Lord pertama langsung dikantongi Sanz dan kawan-kawan tanpa kontes. Bermodalkan lord yang pertama, ONIC langsung mengancam base utama EVOS Legends.

Setelah sempat mempertahankan base utama, EVOS Legends kembali terancam usai ONIC mengantongi lord kedua. Serangan keras dari ONIC tidak bisa dibendung oleh EVOS Legends di menit ke-15, kemenangan di game pertama langsung diklaim Drian dan kawan-kawan.

Game kedua dibuka dengan EVOS Legends bersama Luminaire dan Mathilda, Rekt dengan Valir, Clover dengan Wanwan, Ferxic dengan Yi Sun Shin dan Antimage dan Alice.

Menyambut EVOS Legends, ONIC membawa Drian dengan Change, Kiboy dengan Kaja, Sanz dengan Granger, CW dengan Benedetta dan Butsss dengan Pacquito.

Game kedua ONIC vs EVOS Legends. (youtube/MPL Indonesia)

Saling poke di awal membuat kedua tim sama-sama bermain tarik ulur. Sayangnya, Butsss bersama Pacquito harus menjadi tumbal di bottom lane dan menjadi first blood.

Hingga menit ke-6, ONIC masih sangat unggul dengan perbedaan poin kill 1-2. Luminaire yang beberapa kali melakukan dive harus tumbang di tangan Drian dan kawan-kawan. Duet Sanz dan Butsss menghadirkan damage besar untuk ONIC.

Inisiasi yang dilakukan Clover di kontes lord yang pertama membalikan keadaan usai empat pemain ONIC tumbang. Lord pertama langsung dikantongi EVOS Legends yang ternyata masih bisa ditahan oleh ONIC.

Usai mengkandangkan Sanz dan kawan-kawan, EVOS Legends langsung mengklaim lord kedua. Serangan di base utama membuat ONIC harus mengakui ketangguhan tim macan putih, poin di game kedua menjadi milik EVOS Legends.

Game penentuan match kali ini dibuka dengan ONIC bersama Drian dan Natalia, Kiboy dengan Rafaela, Sanz dengan Bruno, CW dengan Kagura dan Butsss dengan Barats.

Game ketiga ONIC vs EVOS Legends. (youtube/MPL Indonesia)

EVOS Legends kali ini membawa Rekt dengan Silvanna, Luminaire dengan Pharsa, Clover dengan Bane, Ferxic dengan Yi Sun Shin dan Antimage dengan Pacquito.

Antimage menjadi sasaran empuk usai tewas menjadi first blood di menit awal game ketiga. Permainan apik dari ONIC sukses menumbangkan empat player EVOS Legends sekaligus di menit ke-2.

Sempat kesusahan, EVOS Legends baru meraiih poin kill pertama dengan tumbangnya CW di menit ke-5. Pencurian player EVOS Legends dilakukan oleh Drian bersama Natalia yang sengaja dilepas.

Antimage dengan Pacquito menjadi tumbal di tangan ONIC usai menjadi makanan mentah untuk Butsss dengan Barats. Lord pertama langsung dikantongi ONIC tanpa kontes. Kemenangan super cepat di game ketiga ini berhasil menjadi milik Sanz dan kawan-kawan.

Menantang EVOS Legends yang sempat sulit ditumbangkan dalam beberapa match terakhir, ONIC berhasil merangkak naik di puncak klasemen sementara MPL Season 7 Week 7 ini.

BACA SELANJUTNYA

Onic Raih Gelar Juara Mobile Legends Snapdragon Pro Series