Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Senin, 26 April 2021 | 13:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Babak reguler MPL Season 7 menyisakan banyak torehan menarik dari para player. Salah satunya datang dari ONIC Sanz yang dikenal dengan farming super cepat hingga menjadi player dengan gold per minute tertinggi.

Mengenai raihan tinggi Sanz selama babak reguler ini, ONIC Drian menyampaikan komentarnya. Menurut Drian, Sanz adalah tipe player yang mementingkan farming sebelum kemudian terlibat dalam war.

Sebagai informasi, dalam game Mobile Legends, farming cepat untuk meningkatkan level adalah hal penting bagi seorang jungler. Dengan farming yang tepat, jungler tim harus jauh lebih unggul dari lawan.

"Kalau Gilang (Sanz) itu di otaknya cuma farming, farming, farming, farming dan farming baru war gitu. Dia menang duit, menang level baru mau war," ungkap Drian.

Ketekunan Sanz saat melakukan farming ini membuat dirinya sukses meraih 785 gold per minute dengan 71 persen kill participation selama babak reguler MPL Season 7. Raihan ini membuat Sanz dikenal punya gaya farming yang cepat serta kemampuan war yang baik.

ONIC Sanz. (Instagram/ mpl.id.official)

Sebelumnya, dalam laga melawan EVOS Legends beberapa waktu lalu, Sanz tampil gemilang dengan meraih level maksimal yaitu level 15 di menit ke-9 permainan berlangsung. Hal ini langsung menjadi rekor baru dalam turnamen Mobile Legends tersebut.

Selain punya kemampuan farming yang cepat, performa Sanz juga didukung dengan player ONIC lainnya yang siap pasang badan saat jungler andalan timnya ini membutuhkan back up di tengah permainan.

Strategi permainan super apik dari ONIC ini membuat Sanz, Drian, Kiboy, CW, Butsss dan Rasy menjadi jawara klasemen babak reguler MPL Season 7. Raihan ini membuat ONIC menjadi tim penguasa upper bracket di babak playoff nantinya.

BACA SELANJUTNYA

Bikin Penggemar RRQ Kecewa Usai Pindah ke ONIC, Albert: Sorry Banget untuk Keputusan Gue