Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 15 Oktober 2021 | 14:40 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Mama Aku di TI, jadi kalimat yang sedang ramai di media sosial. Terutama para penggemar DOTA 2 yang sedang menyimak kejuaraan The International 10 (TI 10). Tidak lain gegara sosok Kenny "Xepher" Deo.

Xepher menjadi pemain DOTA 2 pertama asal Indonesia yang ikut serta dalam TI 10. Tak sendiri, ada juga Matthew "Whitemon" Filemon yang untuk pertama kali bisa berpartisipasi dalam turnamen Esports DOTA 2 level dunia.

Baik Xepher dan Whitemon sama-sama tergabung dalam tim Esports T1 asal Korea Selatan. Keduanya menjadi pro player DOTA 2 pertama dari Indonesia yang mencapati level paling bergengsi di game MOBA tersebut.

Kehebohan Mama Aku di TI ini bermula dari wawancara Xepher usai membawa timnya menang atas Alliance dengan skor telak 2-0 di playoff lower bracket TI 10. Saat itu ia ditanya bagaimana perjuangan T1 yang sejak awal berat.

Di pertengahan wawancara, Sirlactionslacks selaku host meminta Xepher selaku pemain asal Indonesia pertama di The International untuk memberikan pesan kepada fans-fans yang menonton kejuaraan ini.

Sontan Xepher meminta untuk menggunakan bahasa Indonesia dan mengucapkan: "Mama Aku di TI"

Perkataan Mama Aku di TI ini pun langsung disambut ramai para fans dan penggemar DOTA 2. Terutama para penggemar dari Indonesia, hingga terlihat perkataan ini memuncaki trending topik Twitter dalam waktu singkat.

Xepher (kanan) saat bicara Mama Aku di TI. (Twitter)

Video Xepher saat mengucapkan Mama Aku di TI pun banyak beredar di media sosial. Tidak hanya Twitter, rekamannya beredar di Facebook, Instagram hingga TikTok dibagikan para penggemar DOTA 2 beramai-ramai.

Sebagai diketahui, The International adalah kejuaraan Esports DOTA 2 paling bergengsi. Juga sebagai turnamen Esports yang memegang rekor pool prize atau total hadiah paling besar untuk saat ini.

TI 10 kali ini memperebutkan total hadiah sebesar 40 juta dolar AS, atau setara dengan Rp 563 miliar. Tim-tim Esports DOTA 2 tidak hanya berebut hadiah uang sebesar itu, namun juga gelar paling bergengsi di game MOBA ini.

Perjuangan Xepher bersama T1 ini tidaklah mulus, di awal-awal bahkan terlihat cukup berat. Hingga akhirnya sempat lolos penyisihan untuk masuk ke upper bracket play off TI 10. Namun harus menelan kekalahan dari PSG.LGD yang memaksa tim ini turun ke lower bracket.

Namun secara mengejutkannya T1 sukses mengalahkan Alliance dengan skor telak 2-0. Salah satu tim Esports DOTA 2 yang cukup berpengalaman dalam kancah dunia tersebut bisa disingkirkan Xepher bersama timnya.

Perjalanan pemain DOTA 2 asal Indonesia ini bakal berlanjut atau tidak di TI 10 tergantung hasil pertandingan melawan Vici Gaming hari ini. Jika mereka menang, sudah ada Invictus yang menanti untuk pertandingan selanjutnya.

BACA SELANJUTNYA

IESF 2022: Indonesia Tumbangkan Algeria di Laga Perdana DOTA 2