Minggu, 28 April 2024
Rendy Adrikni Sadikin : Sabtu, 17 Maret 2018 | 08:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Rihanna menuding media sosial Snapchat 'sengaja' mempermalukan korban kekerasan dalam rumah tangga.

Bukan tanpa sebab, penyanyi itu menjadi objek iklan di platform yang meminta pengguna memilih: menampar Rihanna atau memukul Chris Brown.

Iklan yang berbentuk sebuah game tersebut seolah merujuk pada aksi penganiayaan oleh Chris Brown terhadap Rihanna pada 2009 silam.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (16/3/2018), Snap Inc mengatakan iklan tersebut "tidak pernah seharusnya muncul di layanan kami".

Rihana pun meradang.

Karena itu, dia mengunggah sebuah tulisan panjang melalui Instagram Story.

Dia mencoba untuk mencari tahu apa masalahnya dari kekacauan tersebut.

"Saya ingin menyebutnya kebodohan, tapi saya tahu Anda tidak bodoh," tulisnya.

Sejak pernyataan pelantun lagu Diamond tersebut harga saham perusahaan melorot lebih dari 4 persen, wow!

Juru bicara Snap Inc mengatakan, "Iklan ini menjijikkan dan tidak pernah seharusnya muncul dalam pelayanan kami. Kami sangat menyesal telah membuat kesalahan besar dengan mengizinkannya melalui proses peninjauan kami.

"Kami sedang menyelidiki bagaimana hal itu terjadi sehingga kami bisa memastikan hal itu tidak akan pernah terjadi lagi."

Rihanna menuduh Snapchat 'sengaja' mempermalukan korban kekerasan dalam rumah tangga.

"Ini bukan tentang perasaan pribadi saya, karena saya tidak memiliki banyak dari mereka ... tapi semua wanita, anak-anak dan orang-orang yang telah menjadi korban KDRT di masa lalu dan terutama orang-orang yang belum bisa melupakan trauma itu.

"Anda mengecewakan kami! Malu pada Anda, buang itu semua permintaan maaf."

Iklan tersebut banyak dikritik secara daring pada Senin silam.

Snap, yang telah memblokir game Would You Rather dari iklan di platformnya, sebelumnya mengatakan kepada Newsbeat bahwa iklan tersebut dipublikasikan 'karena kesalahan' dan segera dihapus.

"Iklan tersebut ditinjau dan disetujui karena kesalahan, karena melanggar pedoman periklanan kami. Kami segera menghapus iklan akhir pekan lalu, begitu kami menyadari," kata perusahaan itu.

Pengguna Twitter menggambarkannya sebagai hal yang 'menjijikkan'.

Sementara putri mantan kandidat presiden Hillary Clinton mengatakan bahwa persetujuan untuk menampilkan iklan tersebut 'mengerikan'.

BACA SELANJUTNYA

Snapchat Kenalkan Fitur Cartoon Lens, Begini Cara Pakainya