Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Rihanna menuding media sosial Snapchat 'sengaja' mempermalukan korban kekerasan dalam rumah tangga.
Bukan tanpa sebab, penyanyi itu menjadi objek iklan di platform yang meminta pengguna memilih: menampar Rihanna atau memukul Chris Brown.
Iklan yang berbentuk sebuah game tersebut seolah merujuk pada aksi penganiayaan oleh Chris Brown terhadap Rihanna pada 2009 silam.
Seperti dikutip dari BBC, Jumat (16/3/2018), Snap Inc mengatakan iklan tersebut "tidak pernah seharusnya muncul di layanan kami".
Rihana pun meradang.
Karena itu, dia mengunggah sebuah tulisan panjang melalui Instagram Story.
Dia mencoba untuk mencari tahu apa masalahnya dari kekacauan tersebut.
"Saya ingin menyebutnya kebodohan, tapi saya tahu Anda tidak bodoh," tulisnya.
Sejak pernyataan pelantun lagu Diamond tersebut harga saham perusahaan melorot lebih dari 4 persen, wow!
Juru bicara Snap Inc mengatakan, "Iklan ini menjijikkan dan tidak pernah seharusnya muncul dalam pelayanan kami. Kami sangat menyesal telah membuat kesalahan besar dengan mengizinkannya melalui proses peninjauan kami.
"Kami sedang menyelidiki bagaimana hal itu terjadi sehingga kami bisa memastikan hal itu tidak akan pernah terjadi lagi."
Rihanna menuduh Snapchat 'sengaja' mempermalukan korban kekerasan dalam rumah tangga.
"Ini bukan tentang perasaan pribadi saya, karena saya tidak memiliki banyak dari mereka ... tapi semua wanita, anak-anak dan orang-orang yang telah menjadi korban KDRT di masa lalu dan terutama orang-orang yang belum bisa melupakan trauma itu.
"Anda mengecewakan kami! Malu pada Anda, buang itu semua permintaan maaf."
Iklan tersebut banyak dikritik secara daring pada Senin silam.
Snap, yang telah memblokir game Would You Rather dari iklan di platformnya, sebelumnya mengatakan kepada Newsbeat bahwa iklan tersebut dipublikasikan 'karena kesalahan' dan segera dihapus.
"Iklan tersebut ditinjau dan disetujui karena kesalahan, karena melanggar pedoman periklanan kami. Kami segera menghapus iklan akhir pekan lalu, begitu kami menyadari," kata perusahaan itu.
Pengguna Twitter menggambarkannya sebagai hal yang 'menjijikkan'.
Sementara putri mantan kandidat presiden Hillary Clinton mengatakan bahwa persetujuan untuk menampilkan iklan tersebut 'mengerikan'.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Snap Luncurkan My AI yang Ditenagai ChatGPT
-
Jadi Jalur Dagang Obat Terlarang, FBI Selidiki Snapchat
-
TikTok Mulai Uji Fitur Stories, Mirip dengan Snapchat
-
Indosat Ooredoo dan Snap Luncurkan Program IDCamp Augmented Reality Creator
-
Nyatakan Cinta di Hari Valentine dengan Deretan Filter dari Snapchat
-
Edisi Spesial, Snapchat Hadirkan Lens Baru Bertema Liburan
-
Cara Ekspresikan Cinta untuk Hari Ibu dengan Snapchat
-
Snapchat Kenalkan Fitur Cartoon Lens, Begini Cara Pakainya
-
Spotlight, Fitur Baru Snapchat yang Mirip TikTok
-
6 Fitur Snapchat yang Belum Banyak Diketahui