Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Tidak hanya netizen yang ikut mengomentari keberadaan aplikasi Tik Tok. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun ikut dalam memberikan tanggapannya mengenai aplikasi satu ini.
KPAI meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengawasi aplikasi-aplikasi yang memiliki pengaruh negatif bagi anak.
Dikatakan oleh Komisioner KPAI Bidang Pornografi dan Cybercrime, Margaret, masih banyak aplikasi selain Tik Tok yang dapat memberikan pengaruh terhadap anak-anak.
Untuk diketahui, aplikasi Tik Tok saat ini diblokir sementara oleh Kominfo karena memuat banyak konten negatif, terutama untuk anak-anak.
Baca Juga
"Selain Tik Tok, ada banyak aplikasi lain yang memiliki pengaruh buruh untuk anak. Semua aplikasi harus diawasin. Kominfo harus tetap tegas demi perlindungan anak," katanya kepada Suara.com, Rabu (4/7/2018).
Terkait soal Tik Tok, Margaret berencana memanggil pengelola aplikasi tersebut. Hal itu dilakukan untuk meminta komitmen Tik Tok dalam perlindungan anak-anak.
"Dulu kan WhatsApp dan Twitter pernah kita panggil. Kalau mereka ada perwakilan di Indonesia ya kita panggil," lanjutnya.
Senada dengan Margaret, pengamat media sosial Nukman Luthfie mengatakan, Tik Tok memang seharusnya tidak digunakan untuk anak-anak karena banyak konten dewasa.
"Kebanyakan pengguna Tik Tok kan anak-anak, alhasil mereka terpapar konten yang tidak seharusnya," ujarnya.
Ia melanjutkan, kasus Tik Tok merupakan momen bagi pemerintah untuk meningkatkan literasi digital.
"Sekarang kan masih bersifat kampanya. Dalam jangka panjang, seharusnya literasi digital masuk kurikulum," tutup lelaki yang aktif di gerakan literasi digital "Siber Kreasi" ini.
Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul KPAI Minta Kominfo Awasi Aplikasi Sejenis Tik Tok.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T
-
Proyek Dikorupsi Menkominfo, Ketahui Apa Fungsi Penting BTS
-
Usai Johnny G Plate Tersangka, Mahfud MD Jelaskan Tak Ada Wamen Kominfo
-
Mahfud MD Izinkan Kejagung Usut Kasus Korupsi BTS di Kantor Kominfo
-
Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Korupsi BTS, Rugikan Negara Lebih dari Rp 8 T
-
Punya 46 Bidang Tanah, Segini Total Harta Kekayaan Johnny G Plate
-
Ramai Kasus QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid, Ini Tanggapan Kominfo
-
Ternyata Kominfo Pakai Teknologi AI untuk Membuat Naskah Pidato