Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 15 Agustus 2018 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pemilihan Umum Presiden (Pilpres 2019) akan berbeda dari sebelum-seblumnya. Jelang Pilpres 2019, serangan siber diprediksi akan terus meningkat tinggi.

Pilpres 2019 diprediksi tidak akan jauh berbeda dari skema yang terjadi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada serentak) 2018. Dalam hal ini, Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky SEA Indonesia mengatakan, serangan siber masih akan meramikan jagat maya.

"Polanya masih akan sama. Kemarin sekelas kepala daerah saja serangannya sudah seperti itu. Terlebih 2019 nanti, merupakan pemilihan kepala negara," ujar Doni saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Ilustrasi serangan siber. (Unsplash)

Lebih lanjut, Dony menambahkan, media sosial masih akan menjadi alat yang digunakan untuk melakukan serangan siber. Bahkan, ia melihat serangan yang terjadi akan semakin meningkat menjelang pemilihan.

"Masing-masing punya pendukung fanatik. Dan mereka pasti akan berupaya mati-matian bagaimana pasangan yang mereka usung bisa menang," terangnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Doni Monardo mengatakan, aspek negatif berupa ancaman terhadap keamanan siber di Indonesia perlu ditingkatkan. Pasalnya, serangan bisa terjadi secara frontal dan nyata oleh kelompok tertentu dan juga dapat berlangsung terselubung.

"Penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, penyebaran virus komputer, kejahatan perbankan, penyebaran ideologi radikal dan terorisme, pencurian data komputer, propaganda negatif, dan sebagainya," kata Doni.

Tulisan mengenai serangan siber jelang Pilpres 2019 ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Jelang Pilpres, Ancaman Siber Diprediksi Bakal Tinggi.

BACA SELANJUTNYA

Hampir 35.000 Akun Paypal Dibajak, Sebabnya Sepele