Kamis, 02 Mei 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Senin, 24 September 2018 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Google diketahui menyimpan banyak rahasia di balik program yang dikabarkan sedang dikembangkan, proyek Dragonfly. Program tersebut diprediksi beberapa kalangan akan menyebabkan masalah.

Sebelumnya, informasi bahwa Google sedang mengerjakan proyek Dragonfly didapat dari insinyur anonim senior. Insinyur tersebut diketahui membagikan rincian rahasia proyek Dragonfly kepada beberapa insinyur internal Google.

Bocoran informasi tersebut mengungkapkan bahwa Google sedang membangun mesin pencari untuk Cina. Meski dalam tahap ''eksplorasi'', seribu karyawan Google dilaporkan memprotes kebijakan Google.

Mereka beralasan bahwa proyek Dragonfly akan berseberangan dengan kebijakan transparansi yang sudah Google terapkan.

Dikutip dari Inquisitr, masih belum jelas apakah proyek ini Dragonfly akan disamarkan sebagai halaman Google biasa atau memiliki nama berbeda.

Ilustrasi proyek Dragonfly akan membawa masalah bagi pengguna Google. (The Intercept)

Namun yang jelas proyek ini sedang dikembangkan sebagai aplikasi untuk Android dan iOS. Divisi HR Google diketahui langsung menyadap semua karyawan yang telah mengetahui rincian proyek Dragonfly.

Mereka bahkan menggunakan "pelacak piksel" untuk mencari tahu karyawan mana yang telah membaca pesan.

Google seolah-olah kelabakan mengetahui informasi rahasianya telah bocor. Tak hanya Google, banyak pengamat yang khawatir dan takut dengan kebijakan Google di proyek Dragonfly.

Mesin pencari dikabarkan mengharuskan semua orang untuk login sebelum menggunakannya. Tak hanya itu, setiap kali mencari sesuatu, lokasi fisik mereka akan diidentifikasi.

Ilustrasi proyek Dragonfly Google. (Truth Frequency Radio)

Kebijakan itu ditakutkan akan membuat orang tak memiliki privasi di depan Google. Selain itu pengamat Eropa dan Amerika takut informasinya akan bocor ke pihak Cina.

Seperti yang telah diketahui, informasi tersebut tersedia bagi ''perusahaan mitra Cina'' yang pada gilirannya ''mungkin dapat membagi informasi dengan pemerintah Cina''.

Informasi tentang pengguna kemungkinan juga termasuk penanda identifikasi pribadi seperti nomor telepon.

Selain itu informasi mencakup apa yang dicari seseorang bersama dengan alamat IP mereka. Dari sana, ''perusahaan mitra'' dapat ''secara selektif mengedit halaman hasil pencarian'' secara sepihak.

Itu juga digambarkan sebagai ''alat mata-mata''. Kemampuan untuk ''mengedit'' hasil pencarian akan mencakup opsi ''daftar hitam pertanyaan sensitif''.

Mesin pencari yang tersandera. (Forbes)

Itu berarti apabila pengguna mencari kata ''sensitif'' maka hasil pencarian akan menjadi nol atau tak bisa ditemui di mesin pencari.

Beberapa kata kunci daftar hitam yang mengejutkan dalam daftar prototipe termasuk kata-kata seperti ''hak asasi manusia'', ''protes mahasiswa'', dan ''hadiah nobel''.

Mengetahui hal itu, Google membantah bahwa mereka akan meluncurkan produk pencarian dalam waktu dekat di Cina. Google mengatakan bahwa proyek itu masih dalam tahap awal dan masih bisa berubah lagi.

Jika Google benar-benar menerapkan proyek Dragonfly seperti yang telah dirumorkan, tak heran mengapa semua orang menjadi takut.

BACA SELANJUTNYA

Pengguna Fitbit Kini Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google