Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah batu nisan biasanya terbuat dari batu yang dituliskan tanggal lahir dan kematiannya. Hal yang sangat unik terjadi di Rusia karena seorang perempuan diabadikan dalam batu nisan iPhone 5.
Gambar tersebut muncul pada hari Rabu (26/09/2018) lalu dan menjadi perbincangan masyarakat internasional. Bagaimana tidak, smartphone flagship asal Amerika bisa menjadi batu nisan di makam orang Rusia.
Batu nisan iPhone 5 didirikan setinggi 5 kaki atau sekitar 1,5 meter. Untuk menghormati kematian seorang perempuan yang meninggal saat berusia 25 tahun, sang ayah mendesain batu nisan iPhone 5 untuk almarhum anaknya.
Rita Shameeva diketahui meninggal pada Januari 2016 dengan penyebab yang tidak diketahui.
Baca Juga
Dikutip dari Mirror, batu nissan iPhone 5 menampakan Shameeva saat masih hidup di sebuah layar Apple iPhone 5 yang dijadikan batu nisan.
Batu nisan tersebut terbuat dari batu basal dengan warna hitam khas iPhone 5 lengkap dengan tombol power, volume, kamera belakang, bahkan logo Apple.
Mournel Nikolay Yevdokimow yang kebetulan melintas di pemakaman itu langsung heran karena melihat pemandangan yang tidak biasa.
''Saya pikir saya sedang berhalusinasi. Bagaimana mungkin smartphone Amerika tiba-tiba muncul di pemakaman kami? Dan ukurannya sangat besar,'' kata Yevdokimow setelah melihat batu nisan iPhone 5.
Rita Shameeva semasa hidupnya adalah seorang traveller yang sangat ramah dan mempunyai banyak teman di Jerman.
Saat mengabadikan momen semasa hidupnya, dia suka menggunakan Apple iPhone 5.
Untuk itulah sang ayah meletakkan nisan iPhone 5 pada awal tahun 2018 untuk mengenang sang anak.
Masih belum jelas siapa yang mendesain batu nisan iPhone 5 yang sangat unik dan berbeda dari batu nisan lainnya.
Kemungkinan besar desain nisan itu dibuat oleh perusahaan Siberia yang menghasilkan ''aksesoris kematian''.
Batu nisan iPhone 5 di Rusia menjadi pemandangan unik dan menarik, mungkin ini bisa mempererat hubungan Amerika dan Rusia yang terkenal ''tidak akur''.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Hello Store Kini Jadi Tempat Servis iPhone, iPad, dan Mac
-
Alasan Upgrade ke iPhone 15: Makin Kencang, Baterai Awet, dan Fiturnya Makin Canggih
-
7 Alasan Kamu Harus Pindah ke iPhone, Ada Deretan Fitur yang Tidak Ada di Android
-
Pengusaha Hong Kong Terlibat Penyelundupan Produk Apple Senilai 2 Juta Dolar AS, Triknya Tak Terduga
-
Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya
-
Apple Mulai Perbarui Aplikasi Health, Fitur Lebih Interaktif
-
iPhone SE Generasi Terbaru Disinyalir Belum akan Nongol hingga Tahun Depan
-
Update Harga iPhone 11 Pro Max Juni 2023, Apakah Masih Layak Beli?
-
Harga iPhone 11 Pro Max Sekarang, Masih Layak Beli?
-
Benarkah Pengguna Android Berbondong-bondong Pindah ke iPhone? Begini Kata Riset