Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kembali ramai soal kebocoran data pengguna Facebook. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menuntut penjelasan dari Facebook terkait kabar bocornya data 50 juta pengguna Facebook.
Sebagaimana diketahui, Facebook pada 28 September lalu mengumumkan adanya celah keamanan yang berdampak ke 50 juta akun pengguna. Menurut Facebook, celah keamanan ini bersumber dari fitur ''View As''.
Terkait hal tersebut, Kominfo melalui Direktur Jenderal Aplikasi Informatika telah mengirimkan surat ke Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari.
''Meminta penjelasan resmi Facebook Indonesia atas masalah keamanan pada fitur Facebook 'View As' atau 'lihat sebagai' yang disinyalir dapat berdampak pada tindakan peretasan token akses pengguna akun Facebook oleh peretas,'' tulis keterangan resmi Kominfo.
Baca Juga
Melalui surat tersebut, Kominfo juga meminta Facebook Indonesia untuk menjelaskan langkah-langkah yg telah diambil dalam menghadapi masalah keamanan pada fitur Facebook tersebut.
"Kementerian Kominfo sangat concern pada isu keamanan fitur Facebook ini mengingat jumlah warga Indonesia sebagai pengguna aktif media sosial Facebook mencapai 115 juta orang.
Dalam blog resminya, Facebook mengatakan telah melakukan beberapa langkah untuk memperbaiki masalah ini. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah menutup celah keamanan dan memberi tahu penegak hukum.
''Kedua, kami telah me-reset akses ke hampir 50 juta akun. Kami juga mengambil langkah pencegahan untuk menyetel ulang akses ke 40 juta akun lain yang telah menjadi subjek fitur 'View As','' tambah mereka.
Ketiga, Facebook mengklaim sudah mematikan secara sementara fitur View As agar dampak kebocoran tidak meluas.
Tulisan kebocoran data pengguna Facebook ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul 50 Juta Data Pengguna Bocor, Kominfo Tuntut Penjelasan Facebook.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T
-
Proyek Dikorupsi Menkominfo, Ketahui Apa Fungsi Penting BTS
-
Usai Johnny G Plate Tersangka, Mahfud MD Jelaskan Tak Ada Wamen Kominfo
-
Mahfud MD Izinkan Kejagung Usut Kasus Korupsi BTS di Kantor Kominfo
-
Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Korupsi BTS, Rugikan Negara Lebih dari Rp 8 T
-
Punya 46 Bidang Tanah, Segini Total Harta Kekayaan Johnny G Plate
-
Proyek Metaverse Telan Banyak Biaya, Induk Facebook Kehilangan Puluhan Triliun Rupiah
-
Ramai Kasus QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid, Ini Tanggapan Kominfo