Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 06 Oktober 2018 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Menurut laporan dari Bloomberg, ada mata-mata Cina yang melakukan pencurian data pada beberapa perusahaan. Beberapa diantaranya seperti Apple, Amazon dan Super Micron.

Namun ketiga perusahaan ini menyangkal telah terjadi pencurian data oleh mata-mata Cina.

Secara khusus, Apple merilis pernyataan yang kuat dalam menanggapi artikel Bloomberg dengan mengatakan, tidak ada bukti mendukung tuduhan tersebut.

Apple Store. (Gori)

Amazon dan Apple keduanya membantah ada substansi atas klaim Bloomberg. Amazon mengatakan, ''Kami tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim chip jahat atau modifikasi perangkat keras.''

Apple pun mengambil langkah yang sama atas hasil penemuan Bloomberg, ''Kami telah berulang kali dan konsisten menawarkan tanggapan faktual, pada catatan, menyangkal hampir setiap aspek dari cerita Bloomberg yang berkaitan dengan Apple.''

Super Micro Computer mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya investigasi pemerintah terhadap masalah ini dan tidak ada pelanggan yang berhenti menggunakan produknya karena kekhawatiran tentang peretas Cina.

Kementerian Luar Negeri Cina menyebut, cerita itu sebagai ''tuduhan serampangan'' dan mengatakan keamanan rantai pasokan adalah ''masalah keprihatinan bersama''.

Namun,  menurut temuan Bloomberg data tersebut telah disedot melalui chip kecil yang dimasukkan ke dalam papan sirkuit server yang dibuat oleh sebuah perusahaan bernama Super Micro Computer. Server telah dikompromikan selama manufaktur dan chip diaktifkan setelah mereka berdiri dan berjalan.

Bloomberg mengatakan, penyelidikan selama satu tahun oleh wartawan Jordan Robertson dan Michael Riley telah menemukan bukti terjadi serangan luas, yang memberi Beijing akses ke-30 perusahaan besar dan banyak agen federal.

Amazon. (WKYT)

Dikatakan bahwa informasi pertama tentang kampanye mata-mata telah muncul selama pengujian keamanan yang dilakukan oleh Amazon pada tahun 2015 sebelum mulai menggunakan server dari perusahaan AS Elemental, yang telah diproduksi oleh Super Micro Computer di pabrik-pabrik di Cina.

Dan penemuan ini kemudian memulai ''penyelidikan rahasia'' jangka panjang oleh badan-badan intelijen AS, yang menemukan server yang dikompromikan, mulai di pusat data Departemen Pertahanan, kapal perang onboard dan menangani data yang dikumpulkan oleh drone CIA.

Menurut Bloomberg, Cina berada di tempat yang tepat untuk melakukan serangan semacam ini, kata Bloomberg, karena 90 persen dari PC dunia dibuat di negara tersebut.

Melaksanakan serangan itu melibatkan pengembangan mendalam tentang desain produk, memanipulasi komponen di pabrik, dan memastikan bahwa perangkat yang dimanipulasi berhasil melewati rantai logistik global ke lokasi yang diinginkan'', katanya.

Banyak perusahaan AS, termasuk Apple, Amazon dan bank-bank besar, juga menggunakan perangkat keras Komputer Super Micro.

Bloomberg mengklaim bahwa penyelidikan tersebut menyebabkan beberapa perusahaan menghapus server yang dibuat oleh Super Micro dan mengakhiri hubungan bisnis dengan perusahaan.

Bloomberg mengatakan bahwa sanggahan ketiga perusahaan itu dimentahkan oleh kesaksian dari enam pejabat keamanan nasional saat ini dan mantan, serta orang dalam di Apple dan Amazon yang telah merinci penyelidikan dan akibatnya. 

Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Apple dan Amazon Sanggah Pencurian Data oleh Mata-mata Cina.

BACA SELANJUTNYA

Nggak Nyangka, Chipset Snapdragon 8 Gen 2 Ternyata Lebih Mahal dari A16 Bionic