Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Grup Hotel Marriot diretas dan dikabarkan data 500 juta pelanggan telah bocor.
Pelanggaran data tersebut mencakup kombinasi data penting tamu yang pernah mengunjungi grup hotel Marriott International.
Jaringan hotel tersebut mengatakan bahwa data reservasi tamu dari divisi Starwood telah bocor kepada pihak yang tidak berwenang.
Penyelidikan internal menemukan bahwa peretas dapat mengakses data jaringan Starwood dari tahun 2014.
Baca Juga
Perusahaan mengatakan akan memberi tahu pelanggan yang catatannya ada di dalam database yang bocor.
Marriott International membeli Starwood pada tahun 2016. Akuisisi tersebut menciptakan jaringan hotel terbesar di dunia dengan lebih dari 5.800 properti.
Merek hotel yang tergabung dalam Starwood termasuk, W Hotels, Sheraton, Le Méridien dan Four Points by Sheraton.
Hotel-hotel bermerek Marriot menggunakan sistem reservasi terpisah di jaringan yang berbeda.
Marriot mengatakan bahwa mereka menemukan kesalahan saat alat keamanan internal mendeteksi bahwa seseorang telah mengakses database Starwood.
Setelah menyelidiki, mereka menemukan bahwa pihak yang tidak berwenang telah menyalin dan mengenkripsi informasi.
Database yang ada berisi catatan informasi yang menyimpan data hingga 500 juta pelanggan.
Dikutip dari BBC, dari sekitar 327 juta tamu, informasi yang bocor termasuk ''beberapa kombinasi'' seperti:
- Nama
- Alamat
- Nomor telepon
- Alamat email
- Nomor paspor
- Informasi Akun
- Tanggal lahir
- Jenis kelamin
Informasi tambahan juga disebutkan bahwa beberapa data yang bocor termasuk informasi kartu pembayaran yang terenkripsi.
Namun itu tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kunci enkripsi juga telah dicuri.
''Kami sangat menyesalkan insiden ini terjadi,'' kata perusahaan dalam pernyataan resmi mereka.
Marriot juga melaporkan insiden ini kepada penegak hukum dan terus mendukung penyelidikan mereka.
Setelah grup Hotel Marriot diretas, mereka langsung membuat situs web untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada pelanggan yang datanya bocor.
Situs juga akan menawarkan pelanggan di AS dan beberapa negara lain langganan setahun gratis ke layanan pendeteksi penipuan.
Hotel Marriot diretas oleh seseorang yang tidak dikenal dan ini merupakan kebocoran data terbesar setelah kasus Yahoo.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Peneliti Tencent Ungkap Potensi Kerentanan Pengaman Ponsel dengan Sidik Jari, Mudah Dibobol?
-
Penelitian Kaspersky Ungkap Bagaimana Bisnis Gelap Terjadi di Darknet
-
Situs Pemerintah Jerman Berguguran karena Serangan DDoS, Rusia Bantah Keterlibatan
-
Belajar dari Kasus Pembobolan Akun Paypal, Begini Bahayanya Credential Stuffing
-
Hampir 35.000 Akun Paypal Dibajak, Sebabnya Sepele
-
Ngeri Ulah Hacker yang Bisa Bikin Senegara Jadi Offline, Kini Terpaksa Mendekam di Balik Jeruji Besi
-
Lama Tak Muncul, Bjorka Kembali Bikin Heboh, BSSN Kena Sindiran Pedas
-
Hacker Kembali Berulah, Perusahaan Senjata Canggih Israel Ini Jadi Korban
-
Jadi Maskot Peretas, Ternyata Ini Fakta Kelam di Balik Topeng Hacker Anonymous Guy Fawkes
-
Korea Utara Kerahkan Hacker untuk Serang Amerika Serikat dan Jepang, Diduga Ini Tujuannya