Selasa, 19 Maret 2024
Cesar Uji Tawakal : Rabu, 01 Februari 2023 | 17:56 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Dalam waktu singkat peretas Rusia telah membuktikan lagi seberapa cepat serangan dunia maya dapat digunakan untuk menanggapi peristiwa global dengan serangkaian serangan DDoS pada infrastruktur Jerman dan situs web pemerintah sebagai tanggapan atas rencana negara itu untuk mengirim tank ke Ukraina.

Upaya itu, menurut badan keamanan siber Jerman, BSI, sebagian besar-. "Saat ini, beberapa situs web tidak dapat diakses. Saat ini tidak ada indikasi efek langsung pada layanan masing-masing dan, menurut penilaian BSI, ini tidak diharapkan," kata BSI.

Dilansir dari The Register (30/1/2023), Jerman mengumumkan pemindahan 14 tank Leopard 2 A6 ke Ukraina pada Rabu (25/1/2023), bersama dengan AS mengatakan akan mengirim 31 tank M1 Abrams ke negara yang terkepung itu. Jerman dilaporkan menolak untuk mengirim tank tanpa AS membuat tawaran serupa, dengan harapan itu dapat memicu tanggapan Rusia

Ilustrasi hacker. (Pexels/Sora Shimazaki)

Perusahaan keamanan siber Cado Security mengatakan pihaknya melihat obrolan di saluran Telegram berbahasa Rusia milik kelompok peretas Killnet, mendesak peretas lain untuk bersatu menyerang Jerman. Killnet sebelumnya mencoba DDoS Departemen Keuangan AS, untuk efek kecil.

Kelompok-kelompok yang mengaku sebagai Anonymous Russia dan Anonymous Sudan mengklaim memiliki situs web DDoSed milik beberapa bandara Jerman, dinas intelijen luar negeri Jerman, dan kabinet Jerman. 

Cado mengatakan para penelitinya juga melihat laporan serangan terhadap lembaga keuangan, layanan bea cukai Jerman dan lembaga penegak hukum, meskipun mengatakan beberapa situs web yang diklaim akan dihapus oleh para penyerang tetap dapat dijangkau.

"Sebagian besar tampaknya telah dipulihkan dengan cepat dan dapat diakses pada saat penulisan," lapor Cado.

Tidak jelas apakah kelompok-kelompok itu melancarkan serangan apa pun terhadap kepentingan AS sebagai tanggapan terhadap perdagangan tank, tetapi pemerintah AS masih dalam siaga tinggi untuk serangan yang lebih luas oleh Rusia sebagai pembalasan.

Kremlin telah menyangkal pengetahuan apa pun tentang "apa itu Killnet."

BACA SELANJUTNYA

Latah, Akhirnya Tinder Juga Angkat Kaki dari Rusia