Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Akun Twitter @zarazettirazr mengungkapkan kekagumannya pada kemampuan calon presiden Prabowo Subianto ketika pidato. Menurutnya, Prabowo bisa pidato lama tanpa teks.
Apakah benar Prabowo bisa hafal teks pidatonya yang panjang? Seorang akun Twitter @duniadian pun mengungkap rahasia di balik pidato Prabowo ini.
Menurut Dian Widiyanarko pemilik akun @duniadian tersebut, Prabowo memakai alat canggih yang dinamakan Telepromter dalam berpidato.
Telepromter ini adalah dua layar transparan yang diletakkan di depan atau samping depan tokoh yang sedang berpidato.
Baca Juga
Nampak dari foto lain, ada dua layar transparan yang diletakkan di samping depan Prabowo Subianto saat pidato. Tidak lain, alat canggih itu adalah Telepromter.
Kenapa bisa Telepromter ini jadi kunci rahasia pidato Prabowo yang berjam-jam? Karena dari alat inilah bisa ditampilkan teks pidato.
''Bisa dibilang contekan atau kerpekan (bahasa Jawa) yang canggih, pengganti teks pidato. Sehingga orang yang sedang pidato tampak seperti pidato tanpa teks.'' tulis Dian Widiyanarko di Twitter.
Dari kedua kaca atau layar transparan inilah terpantul teks pidato yang sudah disiapkan dari layar yang berada di bawahnya.
Kerennya, teks pidato ini bisa tampak jelas dari sisi orang tersebut. Namun tidak tampak apa-apa dari sisi sebaliknya, atau sisi penonton.
Alat canggih ini juga membutuhkan bantuan orang lain sebagai operator. Ia mengendalikan jalannya teks seirama dengan tempo pidato.
Menurut Dian Widiyanarko, alat seperti ini sudah lumrah digunakan di negara maju. Para tokoh menggunakannya untuk pidato maupun public speaking.
Dalam rangkaian tweetnya, Dian Widiyanarko ini juga memberikan contoh beberapa tokoh yang telah memakai Telepromter semacam ini.
''Di Indonesia sendiri masih jarang tokoh yang memakai teleprompter. Yang sering pakai sih selama ini Pak @AburizalBakrie. Bu Megawati juga sering terlihat pakai, tapi terlihat masih kaku atau belum jago, karena sering hanya melihat ke satu sisi. '' tulisnya di Twiiter.
''Bahkan presiden kita pun masih belum terbiasa. Dulu zaman Pak SBY, sempat memakai, dikenalkan oleh timnya Andi Mallarangeng, tapi tidak bertahan lama. Akhirnya kembali ke kerpekan kertas. Pak Jokowi juga memakai contekan kertas atau teks.'' lanjutnya.
Meski dibuat untuk memudahkan, namun ternyata baca teks pidato di Telepromter tidaklah mudah. Karena harus membaca teks yang berjalan.
Selain itu, juga harus bisa kompak dengan operator Telepromter. Tempo gerakan teks dan pidato haruslah bisa seirama.
Karena jika ketinggalan, maka pidato bisa buyar. Begitu juga jika terlalu lamban, orang yang dipato harus mengunggu-nunggu teksnya muncul baru bisa melanjutkan.
''Belum lagi kalau ada masalah teknis. Misalnya alatnya rusak. Macet. Atau monitor tiba-tiba blank. Untuk antisipasi ini sih biasanya disediakan teks juga di podium. Tapi susah juga nyambunginnya atau beralihnya. '' ungkapnya dalam akun @duniadian.
Menurut Dian Widiyanarko, bagi operator telepromter pun tidaklah mudah. Apalagi jika bertemu dengan tokoh yang gemar melakukan improvisasi saat pidato.
Operator Telepromter juga harus bisa mengikuti irama pidato. Juga harus paham menyambung ke bagian mana, dan sigap mengubah teks kalau ada revisi dadakan.
Alat canggih seperti Telepromter ini juga berguna untuk menjaga pidato tersebut tidak melebar ke mana-mana. Agar pidato bisa sesuai dengan yang telah direncanakan.
Telepromter ini juga membuat orang yang sedang pidato nampak hafal tanpa mencontek teks. Juga terlihat seolah-olah melihat ke arah penonton terus.
Pidato semacam ini jadi enak untuk dilihat. Dan menurut Dian Widiyanarko, bonusnya dapat pujian ''hebat bisa pidato berjam-jam tanpa teks''.
''Jadi, yang muji-muji bilang pidato @prabowo hebat berjam jam tanpa teks, keliru. Keliru juga yang meledek hanya karena prabowo pake #teleprompter karena itu juga tidak mudah dan tidak semua orang becus. '' tutup rankaian tweet ini.
Pemakaian Telepromter ini bukan cuma dalam sebuah pidato seperti Prabowo Subianto saja. Namun juga dipakai oleh pembaca berita di TV.
Para pembaca berita ini bisa terlihat hafal beritanya dan tidak melihat ke teks. Padahal ada Telepromter yang dipasang di depan kamera.
Itulah rahasia Prabowo Subianto bisa pidato berjam-jam tanpa teks menurut yang diungkap @duniadian. Yaitu dengan alat canggih yang bernama Telepromter ini.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Lagu Yellow Versi Aldi Taher Jadi Backsound Unggahan Kapolri, Netizen Girang
-
Cek Fakta: Pendukung Prabowo Subianto Kini Dukung Anies Baswedan, Benarkah?
-
Curiga Lihat Kaesang Pangarep Tuangkan Nasi ke Piring Prabowo, Netizen: Sepertinya Ini Adalah Sinyal
-
Ternyata Kominfo Pakai Teknologi AI untuk Membuat Naskah Pidato
-
CEK FAKTA: Apa Benar Jokowi Pecat Prabowo dari Kementerian?
-
Lihat Gaya Necis Prabowo di Foto Jadul Ini, Netizen Curiga Anak Senoparty Pada Masanya
-
Penjual Mie Goreng Pasang Alat Canggih Ini di Gerobak, Netizen: Dia Datang dari Tahun 2040
-
Prabowo Posting Foto Bareng Titiek Soeharto dan Didit Prabowo di Insta Story, Netizen Malah Gagal Move On
-
Perjalanan Cinta Prabowo Bikin Gadis Ini Nangis Sesenggukan, Netizen: Kenapa yang Tulus Malah Tragis?
-
Netizen Bandingkan Ramalan Joko Kendil dan Prabowo Tahun 2030, Ada Kejadian Apa?