Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Facebook Inc tengah dalam tahap menghapus ratusan akun, halaman dan grup Indonesia yang terjaring grup online yang diduga menyebarkan pidato kebencian dan berita palsu.
Sejumlah polisi Indonesia mengungkapkan keberadaan kelompok yang sering disebut Saracen.
Pada tahun 2016 lalu sudah ditangkap tiga anggotanya yang dicurigai sebagaian dari sindikat yang dibayar untuk menyebarkan bahan pembakar secara online melalui media sosial.
Dilansir dari laman AsiaOne yang mengutip dari Reuters, Kepala Kebijakan Cybersecurity Facebook, Nathaniel Gleicher, mengatakan bahwa ''Akun dan halaman ini secara aktif bekerja untuk menyembunyikan apa yang mereka lakukan dan dihubungkan dengan Grup Saracen, sebuah sindikat online di Indonesia.''
Baca Juga
-
Render 3D Smartphone Lipat Huawei Beredar, Tampilan Makin Futuristik
-
Panda Pernah Makan Daging Sebelum Doyan Bambu, Ini Teori Baru Ilmuwan
-
Smartphone Energizer Berbaterai 18.000 mAh Siap Diluncurkan
-
Ilmuwan Ciptakan Robot Super Mini, Bentuknya Lebih Kecil dari Sebutir Beras
-
Misteri Sisi Gelap Bulan Terpecahkan, Robot China Buka Fakta Baru
Tak hanya itu, mereka juga telah menggunakan pesan yang menipu dan jaringan halaman dan akun yang disembunyikan untuk mendorong opini yang sering memecah belah isu dan debat publik di Indonesia.
Jejaring sosial terbesar di dunia ini mendapatkan tekanan dari regulator di seluruh dunia untuk memerangi penyebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian yang tersebar di platform Facebook.
Terdapat dua pusat operasi regional baru yang berfokus pada pemantauan konten terkait pemilu di kantornya yaitu di Dublin dan Singapura sejak bulan Januari lalu.
Seperti yang diketahui, saat ini Indonesia tengah menjelang pemilihan presiden yang akan berlangsung pada bulan April nanti.
Indonesia yang diperkirakan menjadi pasar terbesar ketiga Facebook dengan lebih dari 100 juta pengguna, sehingga kejahatan cyber dan ujaran kebencian perlu dihapus.
Indonesia juga dikenal memiliki populasi 260 juta orang dengan beragam etnis, mayoritas besar Muslin tetapi minoritas pada beberapa agama.
Untuk itu unit kejahatan cyber kepolisian Indonesia menhapus akun kencian tersebut, pasalnya Saracen pernah mengunggah materi yang melibatkan masalah agama, etnis hingga memfitnah pejabat pemerintah.
Halaman dan akun yang dihapus memiliki 170.000 pengikut di Facebook dan lebih dari 65.000 di Instagram.
Terkini
- Sasar Jateng-DIY, Smartfren Perkuat Jaringan dan Rilis Paket Data Baru
- Profil dan Biodata Codebluuuu Tiktok yang Viral Ribut dengan Farida Nurhan
- Capai 100 Juta Pengguna, Zoho Perkuat Memperkuat Pertumbuhan Bisnis Kawasan Asia Pasifik
- Registrasi Local Media Summit 2023 Telah Dibuka, Pertemuan Tahunan Media Lokal se-Indonesia
- Sinergi Exabytes Indonesia dan EasyStore Targetkan 5.000 UMKM
- Grab Indonesia dan OVO Donasikan Rp 1,5 Miliar untuk Berbagai Komunitas
- Fitur utama Batoto, Aplikasi Baca Komik Seru
- Layanan Hemat, Upaya Gojek Perluas Pasar sekaligus Dorong Peluang Pendapatan Mitra
- Apa yang Ditawarkan JKIND di GIIAS 2023?
- Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Bikin Banyak Orang Kegocek, Ini yang Perlu Anda Tahu tentang Nokia Minima 2100
-
CEK FAKTA: Benarkah Nokia akan Luncurkan N73 Reborn? Atau Cuma HP Hoaks?
-
CEK FAKTA: Arya Saloka Meninggal Usai Kecelakaan Naik Moge, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Kasus Korupsi BTS Bikin Surya Paloh Terancam Hukuman Mati, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Tangis Putri Candrawati Pecah Usai Melihat Kuat Ma'ruf dan Sambo Dieksekusi, Benarkah?
-
Selama Januari-April 2023, Kominfo Deteksi 441 Hoaks
-
CEK FAKTA: Benarkah Isi Chat WhatsApp Pemenang Hadiah Undian Pesta Panen BRI Ini
-
Hoaks: Pemain Timnas Indonesia Jordi Amat Diminati Real Madrid, Begini Faktanya
-
Hoaks: Peru Resmi Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Ini Faktanya
-
Cek Fakta: Kemunculan Nokia Edge Pesaing iPhone: Hoaks atau Bukan?