Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para penguasa internet dan media sosial seperti Google, Twitter, dan Facebook masih dianggap belum maksimal dalam melakukan perlawanan pada disinformasi.
Apa yang sudah dilakukan Google, Twitter, dan Facebook masih dianggap belum cukup dalam melawan disinformasi di platform mereka.
Hal ini disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Uni Eropa, yang merupakan organisasi antarpemerintahan dan supranasional yang beranggotakan negara-negara Eropa.
Sebagai bagian dari rencana memberantas disinformasi di media sosial, perusahaan menandatangani proposal sukarela untuk mengatasi masalah tersebut pada tahun lalu.
Baca Juga
Termasuk membuat rencana untuk meningkatkan transparansi dan memberantas akun palsu.
Komisi Eropa sekarang mempublikasi laporan kemajuan bulanan mengenai hal tersebut dengan rilis pertama yang mencakup bulan Januari.
Para pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa pihaknya perlu melihat lebih banyak kemajuan, dikarenakan platform media tersebut belum memberikan detail yang jelas mengenai kebijakan dan alat baru untuk semua negara anggota Uni Eropa, seerti yang disampaikan dalam sebuah pernyataan.
''Laporan tersebut memberikan terlalu sedikit informasi tentang hasil aktual dari tindakan yang telah diambil,'' tulis pernyataan tersebut.
Facebook, Twitter, dan Google masing-masing dipilih karena tidak memberikan informasi yang cukup dalam laporan mereka kepada para pejabat.
Dikutip dari The Verge, pernyataan itu disebut berkaitan dengan pemilihan Parlemen Eropa, mengingat disinformasi seperti berita palsu atau campur tangan asing dapat mempengaruhi pemilihan demokratis. (Suara..com/ Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Viral Jamaah Wanita Ribut Saat Salat Idul Adha hingga Jambak-jambakan, Diduga Gegara Hal ini
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Bobol Twitter dan Curi Kripto dengan Nominal Fantastis, Hacker Ini Dibui Cuma 5 Tahun
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Viral Video Inara Rusli Kelihatan Aurat saat Pakai Baju, Netizen Pertanyakan Ini
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
Pengguna Fitbit Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google, Semua Data Bisa Diakses